Lihat ke Halaman Asli

Cerita Pulang Kampung ke Kota Kediri, Jawa Timur

Diperbarui: 20 September 2022   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pada tahun 2019 saya Bersama keluarga melakukan perjalanan wisata ke kampung halaman ibu saya di desa petok kecamatan mojo kediri jawa timur, kami berangkat dari perjalanan pada pukul 04.00 wib untuk menghindari kemacetan di ruas jalan tol cikampek (JORR) kami berangkat dari rumah menaiki mobil pribadi kami yaitu Toyota kijang LGX mobil tersebut diisi oleh saya,kakak,ibu dan ayah saya, karena mobil ini memiliki kapasitas yang luas dengan kapasitas 8 orang maka kursi dibelakang dijadikan bagasi dengan melipat jok bagian belakang kami berangkat memasuki tol Tanjung Barat Simatupang, Mula mula ayah saya yang menyetir dikarenakan saya masih mengantuk.

Saat jam 6 dimana niat kami menghindari kemacetan malah terjebak macet di JORR dengan kurang lebih waktu kurang lebih hampir 3 jam dan untungnya kami membawa perbekalan yang cukup, kami memutuskan untuk makan di dalam kendaraan dimana ibu membawa rice cooker dengan mobil ayah yang sudah di modif sehingga dapat dipasang sebuah stop kontak listrik seperti dirumah dan ibu sudah memasak lauk pauk diantaranya ada favorit saya yaitu sebuah terong balado yang membuat nafsu makan saya bertambah kebetulan juga kami belum ada yang sarapan.

Singkat cerita kami sudah memasuki ruas jalan tol cipali karena ayah saya mengantuk maka saatnya saya untuk menyetir mobil kebanggaan keluarga kami ini hehe... saya menyetir dari  rest area 149km tol transjawa walaupun di jalan tol saya tetap mempertimbangkan kecepatan si legenda ini hari menjelang semakin siang dan semakin panas untungnya ayah saya adalah specialis di bidang AC mobil selama 23 tahun, apabila para readers ingin service mobil anda,anda bisa datang langsung ke bengkel AC L.A variasi dekat stasiun Lenteng agung arah depok sebelah kanan jalan.

Back to the story, saya menyetir sampai di BREXIT (Brebes Exit) Kami memutuskan untuk mampir sejenak untuk membeli beberapa telur asin dan beberapa bawang merah sebagai oleh oleh untuk keluarga di kampung halaman, Saat kami keluar dari tol kami langsung di sambut beberapa gerai bawang merah dan telur asin,saat itu ayah memutuskan untuk mampir ke salah satu gerai tersebut karena menjual bawang merah dan juga telur asin,perhatian saya langsung terjutu pada sebuah telur asin yang berwarna warni, sehingga saya iseng bertanya kepada si penjual, bapak sumadi beliau menjelaskan telur tersebut dicat menggunakan pewarna yang aman tujuannya hanya untuk menarik perhatian pelanggan karena berbeda dari yang lain.

Kami sampai di Kampung halaman saya di kediri pukul 19.28 malam seperti biasa kami disambut oleh keluarga dengan meriah dan suka cita terlebih kami yang jarang berjumpa,keesokan harinya saya diajak ke air terjun Dolo, sedikit penjelasan tentang destinasi wisata ini,Air Terjun Dolo adalah salah satu tempat wisata air terjun yang terletak di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 

Air terjun ini berada di bagian timur lereng Gunung Wilis, yang memiliki ketinggian 125 meter dan 1800 meter di atas permukaan laut. Air terjun Dolo berjarak 4 meter dari air terjun Irenggolo yang dibatasi oleh banyak pepohonan dan hutan, yang juga masih terletak di kawasan Besuki. Debit air yang dicurahakan air terjun ini tidak terlalu deras, tetapi memiliki suhu air yang sangat dingin. 

Tumpahan air yang jatuh dari atas terbagi atas tiga bagian, mulai dari bagian yang paling tinggi sekitar 90 meter dan dibawahnya sekitar 2-5 meter. Air terjun Dolo terletak di kawasan pegunungan, sehingga selain suhu udaranya dingin, sering kali kawasan di sekitar air terjun dan akses jalan menuju ke sana tertutup oleh kabut.

Disana saya parkir kendaraan harga tiket parkir hanya sebesar 2000 rupiah untuk motor dan 5000 untuk mobil Panjang perjalanan dari parkiran harus menempuh beberapa meter lagi dengan berjalan kaki, air nya sangat dingin sehingga saya tidak berani untuk berenang kami disana berfoto foto dan meng-chill kalau kata anak muda zaman sekarang,hari menejelang sore di parkiran  saya membeli sebuah hidangan yaitu sebuah nasi tiwul yaitu nasi ini adalah masakan tradisional khas Jawa yang terbuat dari singkong. 

Meski sekarang lebih populer sebagai jajanan pasar, bertahun-tahun silam nasi tiwul sempat menjadi makanan pokok bagi masyarakat Jawa untuk pengganti nasi tiwul bisa dinikmati dengan campuran gula merah dan kelapa parut sebagai camilan. Atau dikukus dan dinikmati sebagai nasi dengan sayur godog, tempe goreng atau oseng sayuran.

Hari kedua saya diajak pergi lagi ke sebuah destinasi yang cukup terkenal di pusat kota yaitu goa selomangleng, sedikit penjelasan tentang destinasi ini  Lokasi Goa Selomangleng berada di lereng Gunung Klotok, tepatnya berada di Jl. Selomangleng, Pojok, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur.Goa Selomangleng ialah sebuah goa buatan yang dibentuk menggunakan batu andesit hitam, dan telah ada sejak zaman Raja Erlangga sang pendiri Kerajaan Kahuripan. Goa ini berada di kaki Gunung Klotok, sehingga menampilkan alam yang indah serta udara yang masih sejuk. Dan Goa Selomangleng termasuk wisata alam terbesar yang ada di Kota Kediri.

Karena dekat dengan terminal bus kota kediri yaitu terminal tamanan disaat banyak kuliner yang sangat lezat diantaranya favorit saya adalah soto lamongan cak miq sensasi kuah segar soto ini sangat lezat membuat perut menjadi hangat dan taburan koya yang sangat gurih serta perasaan jeruk nipis dan sambel nya yang tiada tanding menjadi soto lamongan cak mik ini menjadi sebuah kuliner yang wajib saya nikmati Ketika pulang kampung ke kota kediri hari menjelang semakin malam dan kami memutuskan berpindah ke sebuah monument iconic kota kediri yaitu SLG (Simpang lima gumul).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline