[caption caption="jomblo menjadi pilihan | socialmediacontractors.com"][/caption]Di zaman modern ini, zaman yang serba canggih, serba instan, dan zaman serba cepat, tidak membuat para jomblo cepat pula dalam mendapatkan pasangan, na'as. Mungkin itu kalimat yang cukup pantas.
Jomblo kadang menjadi sebuah kebanggaan bagi sebagian orang dan sebagian yang lain menganggap jomblo adalah aib. Yang menganggap jomblo sebagai kebanggaan, saya tidak bisa berkomentar, karena mereka merupakan tipe-tipe orang yang bebas, tidak suka terikat oleh sebuah hubungan yang banyak kita sebut, pacaran.
Sedangkan yang menganggap jomblo sebagai aib, ini adalah orang-orang yang perlu kita tolong. Namun, yang perlu kita ketahui bahwa jomblo jenis ini ada dua macam, yang pertama, jomblo yang belum memasuki usia menikah (18-24 tahun), jomblo jenis ini perlu diwaspadai karena jomblo jenis ini biasa kita kenal dengan Playboy, atau Playgirl. Mereka ini adalah orang yang cepat move on dari mantan, dan yang menjadi masalah kebanyakan dari mereka adalah mereka tidak memiliki keseriusan dalam menjalin hubungan asmara dan cenderung hanya untuk senang-senang bahkan mainan semata. Dan parahnya, sebagian dari mereka tidak bisa memiliki hubungan asmara yang langgeng.
Jenis jomblo yang kedua adalah jomblo yang memasuki usia menikah, 25-30 tahun. Mereka adalah sosok yang sangat pantas untuk kita tolong. Karena mereka adalah orang-orang yang siap berkomitmen dalam sebuah hubungan yang serius, yaitu pernikahan. Disamping masalah mereka yang tidak laku atau apalah.
Bagi kamu jomblo yang sudah berusia 25-30 dan belum ada hasyrat untuk menikah, saya sarankan kamu untuk membaca beberapa wejangan dari bapak saya.
1. Anggaplah pernikahan itu adalah ibadah
Dalam ajaran agama islam, menikah berarti melengkapi separuh agama, dengan menikah saja kita sudah memperoleh pahala yang banyak, dan pahala ini akan terus bertambah setelah kita menjalani hidup bersama pasangan.
2. Dengan menikah, rizki akan datang
Bagi kamu yang belum punya pekerjaan tetap, jangan takut untuk menikah. yakinlah sang pencipta tidak akan menyengsarakan hambanya,. itu berlaku jika kamu memang benar-benar termasuk seorang hamba ynag taat. Bisa jadi setelah kamu menikah kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
3. Menikahlah dengan motivasi membahagiakan pasangan di dunia dan akherat
Dengan begini, mahligai rumah tangga yang akan kamu jalani akan menjadi sebuah perjuangan yang berwarna, penuh perbaikan-perbaikan dari setiap masalah. Serta hidup yang saling melengkapi antara pasangan yang satu dengan pasangan yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H