Lihat ke Halaman Asli

Yadie MDR

Likes to learn from people's stories.

Lapar di Tengah Malam

Diperbarui: 5 Juli 2019   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini aku lapar, jam sudah menunjukkan 23:30. Dengan rasa lapar yang tidak bisa ditahan akhirnya memutuskan untuk masak nasi tanpa lauk. Rasa semangat makan tidak bisa ditahan, sehingga apa yang dipikirkan cuman makan dan makan, apapun itu.

Setelah nasi mau masak terpikirkan lagi bahwa yang mau dimakan cuman nasi saja. Waktu dikampung nenek sering masak nasi kalau tidak ada lauk   nasinya dikasih garam. Mengingat itu saya mencoba apa yang dilakukan nenek di kampung. Ternyata rasa nasinya sama dengan nasi yang dikampung, itu menunjukkan bahwa apa yang aku lakukan itu berhasil.

Alhamdulillah bisa memakannya. Setelah makan tidak habis fikir bahwa apa yang aku makan dengan makanan yang sederhana itu terasa nikmat. Sebenarnaya rasa nikmat itu dari mana? Jawabanya, sejauh mana anda menikmati makanan itu.

Contoh yang tadi, nasi yang hanya dicampur dengan garam bisa terasa nikmat. Itu karena makanan yang dimakan bersamaan dengan rasa lapar. Seandainya tidak ada rasa lapar pasti tidak mau memakan makanan yang seperti itu. Jadi rasa nikmat itu ada ketika kita meresapi dan menikmati makanan secara seksama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline