Lihat ke Halaman Asli

Suryadi

Seorang pejuang komunikasi yang kuliah di prodi ilmu komunikasi, Universitas Respati Yogyakarta

Warga Desa Larangan Badung Menyambut Tahun Baru Islam dengan Gotong Royong

Diperbarui: 9 Agustus 2021   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Warga Desa Larangan Badung kembali melaksanakan kegiatan gotong royong yang telah menjadi kegiatan bulanan, minggu (8/8) lalu di Desa Larangan Badung, Palengaan, Pamekasan, Madura.

Menurut  kepala Desa Larangan Badung, fitriyah, gotong royong kali ini merupakan kegiatan bulanan yang di lakukan 2 bulan sekali. "Mengingat tahun baru islam/ 1 muharram sudah dekat maka saya memberikan intruksi untuk gotong royang kepada masryarakat desa larangan badung," katanya.

Dalam kegiatan gotong royong ini para warga  sangat antusias di karenakan 1 muharram merupakan tahun baru islam. Para warga yang umumnya terdiri dari kalangan orang tua dan remaja mereka membawa peralatan-peralatan kebersihan seperti clurit, sapu, dan lainnya. Kegiatan gotong royong dimulai dari pukul 07:00-10:00 WIB. 

Kegiatan gotong royong ini di mulai dengan membersihkan pekarangan sekitar desa dari sampah yang mengganggu pemandangan. Selain itu, jalan-jalan kecil yang ada di Desa larangan badung juga dibersihkan dari rumput-rumput liar ataupun tanaman yang hampir menutupi jalan.

"Iya, Dik, kami sangat senang di karenakan gotong royong kali ini untuk menyambut tahun baru islam yang dulunya belum pernah di laksanakan sehingga dengan adanya gotong royong kali ini bisa membawa lembaran baru yang baik dan bermanfaat," ujuar bapak slamet salah satu warga Desa Larangan Badung.

Para warga yang ikut andil dalam gotong royong ini lumayan sangat banyak perkiraan 30-67 orang. Desa Larangan Badung  bukan hanya peduli terhadap keindahan pemandangan di jalan-jalan kecil, namun juga peduli terhadap kenyamanan dan keamanan warga ketika melintas di jalan-jalan tersebut. 

Hal tersebut dibuktikan dengan dilakukannya penambalan-penambalan terhadap jalanan aspal yang sudah berlubang. Disisi lain, warga juga melakukan pemasangan-pemasangan lampu jalan yang dipasang setiap beberapa meter sekali dengan menggunakan tiang bambu.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, warga yang lainnya juga melaksanakan gotong royong di area pemakaman. Gotong royong di area pemakaman menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. 

Gotong royong di area pemakaman dimulai dengan warga melakukan pembabatan rumput-rumput liar yang tumbuh tinggi dan semrawut hingga hampir menutupi batu nisan di pemakaman. Selain melakukan pembabatan, para warga juga melakukan pengecatan ulang pada pagar makam.

"Iya, Dik, pemakaman ini juga perlu dibersihkan dan dirapihkan mengingat agar manusia ingat akan kematiannya dan bahawasanya tidak ada yang abadi di dunia, selain itu juga untuk menghormati yang sudah meninggal dan juga keluarganya." Ucap slamet.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline