Lihat ke Halaman Asli

Surya Aditya

S1 Akuntansi

Digitalisasi Budaya dan UMKM: Upaya KKN FISIP FIB UB 2024 Kelompok 3 dalam Memberdayakan Desa Tulusbesar Kab. Malang

Diperbarui: 2 September 2024   16:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram

Malang, 2024 --- Desa Tulusbesar, yang terletak di Kabupaten Malang, menjadi saksi dari inovasi sekelompok mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) dalam mengintegrasikan teknologi dengan budaya dan ekonomi lokal. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) FISIP FIB UB tahun 2024, Kelompok 3 yang tergabung dalam JANTRA berfokus pada digitalisasi budaya dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desa tersebut.

Dengan Zalfa' Naila R sebagai Koordinator Kelompok dan Steven Wijaya sebagai Ketua Program, serta Haikal, Alif, dan Zalfa berperan sebagai anggota, KKN JANTRA berkomitmen mengembangkan potensi lokal Desa Tulusbesar melalui strategi digital yang inovatif. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan pengenalan desa di tingkat nasional serta memperkuat ekonomi masyarakat melalui pengembangan UMKM.

Digitalisasi Budaya: Menjaga dan Mengangkat Warisan Lokal

Desa Tulusbesar dikenal akan kekayaan budayanya, termasuk kesenian Bantengan dan Padepokan Mangundharmo. Keduanya merupakan simbol kebanggaan dan identitas bagi masyarakat setempat. Namun, tantangan modernisasi dan perubahan zaman menuntut adanya adaptasi agar budaya ini tetap relevan dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

Menyadari hal ini, kelompok KKN JANTRA mendokumentasikan dan mempromosikan kesenian Bantengan dan Padepokan Mangundharmo melalui video profil desa. Video ini berfungsi sebagai arsip digital untuk melestarikan warisan budaya sekaligus menjadi alat promosi yang memperkenalkan keunikan budaya Tulusbesar kepada masyarakat luas. Dalam video tersebut, JANTRA menyoroti sejarah, nilai-nilai, dan peran penting kesenian Bantengan serta Padepokan Mangundharmo dalam kehidupan masyarakat desa.

Pemberdayaan UMKM: Memajukan Ekonomi Desa melalui Digitalisasi

Selain budaya, sektor ekonomi desa juga menjadi fokus utama kelompok KKN JANTRA. Desa Tulusbesar memiliki beberapa UMKM potensial, seperti UMKM Tahu, UMKM Keripik, dan UMKM Madu. Meskipun produk-produk UMKM ini berkualitas, mereka masih menghadapi tantangan dalam pemasaran dan branding, terutama di era digital.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, kelompok KKN JANTRA melaksanakan berbagai program untuk memperkuat posisi UMKM di pasar. Salah satunya adalah pembuatan konten video kreatif yang menampilkan proses produksi dan keunikan masing-masing UMKM. Konten ini diharapkan dapat menarik minat calon konsumen serta memperluas jangkauan pemasaran produk UMKM Desa Tulusbesar, baik secara lokal maupun nasional.

Selain itu, untuk memperkuat identitas visual dan daya tarik produk, kelompok KKN juga membantu dalam pembuatan banner promosi dan desain logo baru untuk UMKM Keripik. Dengan branding yang lebih profesional dan menarik, diharapkan UMKM Keripik dapat lebih mudah dikenali dan diminati oleh konsumen, sehingga meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka.

Sinergi antara Budaya dan Ekonomi: Dampak Positif bagi Desa Tulusbesar

Kolaborasi antara digitalisasi budaya dan pengembangan UMKM ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek bagi masyarakat Desa Tulusbesar, tetapi juga menciptakan fondasi yang kuat untuk pembangunan jangka panjang. Dengan memanfaatkan teknologi digital, warisan budaya desa dapat terus dilestarikan dan dikenal oleh generasi muda, sementara UMKM lokal dapat bersaing di pasar yang lebih luas dan dinamis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline