Hari ini saya menggeser-geser social media milik saya, sampai akhirnya jari saya berhenti menggeser ketika saya membaca sebuah judul berita yang cukup membuat saya mengangkat kedua alis saya.
Hanya berita 'receh' yang memberitakan bahwa seorang yang disebut ustad kabarnya akan dicalonkan menjadi bakal caleg pada pemilu mendatang dari sebuah partai yang dimiliki oleh salah satu pemilik group media besar yang ada di Indonesia.
Belum pasti memang, tapi sejujurnya menjadi membuat saya bertanya :
Bagaimana mekanisme sebuah parta memilih seseorang untuk dijadikan wakil rakyat ?
Besar-besaran uang dan modal ?
Rekam jejak ?
Tingkat popularitas dari orang tersebut ?
Apakah sudah melalui mekanisme yang benar dan baik ?
Atau malah memang rakyat selama ini hanya disajikan caleg-caleg 'sampah' yang tidak mempunyai kompetensi dan kemampuan sebagai pengawas yang mengawasi kinerja pemerintahan ?
Ustad ini memang bisa dibilang cukup kondang, bahkan ajarannya mengenai sedekah tidak sedikit menjadi olokan di dunia maya.