Ada sebaris ayat Alkitab yang mengatakan untuk tidak kuatir tentang apapun dan menyerahkan kekhawatiran kita hanya kepada Si Empunya hidup. Sejenis ayat sakti yang sebenarnya bisa disalahgunakan dalam hal mencobai Sang Maha.
Kenapa kuatir kalau ada Dia
Kenapa kuatir soal rejeki dan masa depan kalau Tuhan berserta
*dan yang bilang tidak perlu khawatir hanya duduk manja dan goyang goyang kaki tak berguna.
Sebagai manusia, wajar dan manusiawi sekali rasanya ketika khawatir itu datang, toh kita bukan nabi, bukan juga Sang Maha yang tahu segala hal dari ujung ke ujung layaknya auditor kepo terhadap laporan keuangan perusahaan.
Belum lama ini saya mulai khawatir.
Iya khawatir
Saya khawatir kalau kalau usaha yang baru mulai saya rintis 3 bulan terakhir tidak cukup untuk memenuhi kewajiban saya. Saya kuatir kalau kalau tabungan saya untuk bertahan sampai usaha saya bisa benar-benar lancar akan habis nantinya dan saya hanya bisa gigit jari. Dan terakhir saya kuatir tentang penolakan.
Iya, penolakan. Tapi bukan soal asmara dan sejenisnya :D
Usaha yang saya jalani ini masih saya jalankan secara door to door, yang berarti saya menawarkan produk yang saya jual dari rumah ke rumah. Sambil bilang misi lalu dimulai dengan pembukaan dan la la la ..