Ronaldinho resmi memutuskan untuk pensiun dari sepak bola. Kakak sekaligus agen Ronaldinho, Roberto Assis mengkonfirmasi bahwa adiknya memang telah memutuskan untuk gantung sepatu. "Dia sudah berhenti dari sepakbola. Ini sudah berakhir." ujar Roberto kepada Globo, seperti dikutip dari detik.com. Terakhir, pria bernama lengkap Ronaldo de Assis Moreira itu membela Fluminense, namun kontraknya diputus secara sepihak oleh Fluminense pada September 2015 tepatnya hanya 2 bulan sejak ia dikontrak pada Juli 2015
Pemain yang dikenal murah senyum itu meraih kesuksesan terbesarnya ketika membela Barcelona di musim 2003-2008. Bersama Frank Rijjkard, ia bisa dibilang berhasil mengangkat Barcelona bangun dari periode buruk yang sempat menghantui klub asal catalan tersebut pada musim 2000/2001-2002/2003 dimana tidak ada satupun trophy yang di raih Barcelona pada periode tersebut.
Mengawali karir di Gremio, Ronaldinho mulai mencuri perhatian dunia kala bermain bersama PSG di Perancis, sehingga ia dipanggil membela tim nasional Brazil di Piala Dunia 2002 asuhan Luiz Felipe Scolari. Gol indahnya ke gawang David Seaman pada perempat final Piala Dunia 2002 menjadi hal yang sangat di ingat public sepak bola dunia. Melihat posisi David Seaman yang agak maju dari gawang, ia kemudian mencongkel bola tendangan bebasnya yang gagal di halau oleh kiper Arsenal tersebut dan menjadi gol penentu kemenangan lolosnya Brazil ke babak semifinal menghadapi Turki, sebelum menghadapi Jerman dan menjadi juara di ajang empat tahunan tersebut.
Mengembalikan Kejayaan Blaurgana
Musim 2003, Ronaldinho pun memutuskan hijrah dari PSG dan memilih Barcelona sebagai pelabuhan berikutnya. Kabar yang beredar, sebelum memilih Ronaldinho, Juan Laporta (calon Presiden Barcelona kala itu ) sebenarnya menjanjikan David Beckham jika ia terpilih menjadi Presiden Barcelona, janji yang juga telah disetujui oleh United.
"Kala itu (pembelian pemain) antara Beckham, Ronaldinho, atau Thiery Hendry. United mengatakan bahwa mereka akan menjual Beckham jika kami (Laporta) memenangi pemilihan Presiden Barcelona" ujar Laporta seperti dikutip Marca. Namun apa daya, Beckham lebih memilih Madrid sebagai pelabuhannya berikutnya, dan Manchester United yang kepincut dengan Ronaldinho harus gigit jari karena Ronaldinho sendiri lebih memilih menuju ke Barcelona. Bisa dibilang, sebenarnya Ronaldinho hanyalah pelipur lara bagi Barcelona yang gagal mendapatkan David Beckham yang lebih memilih Real Madrid setelah hijrah dari Manchester United.
Madrid sendiri kabarnya pernah menolak Ronaldinho karena wajahnya yang di anggap tidak menjual dan tidak akan membawa keuntungan secara finansial. Dalam wawancara dengan El Pais, Florentino Perez mengatakan bahwa Ronaldinho wajahnya terlalu jelek dan tidak pantas untuk proyek Galcticosyang tengah di bangunnya, sehingga ia pun lebih memilih merekrut David Beckham dengan harga yang sama ketimbang Ronaldinho.
Bersama Barcelona, Ronaldinho tampil menggila, selama 5 tahun pengabdiannya ia berhasil mempersembahkan 2 trofi Laliga Spanyol, dan Piala Spanyol, serta 1 trophy Liga Champion. Ia juga berhasil menyabet trophy Ballon D'or 2 kali berturut turut di tahun 2004 dan 2005. Dalam laga El Classico di Bernabeu pada tahun 2005, ia menjadi satu satunya pemain Barcelona yang mendapatkan standing ovantion dari sekitar 75.00 penonton di Santiago Bernabeu setelah ia sukses mencetak gol kedua dari tiga gol yang di cetak Barcelona ke gawang Madrid.
Selepas dari Barcelona, Ronaldinho yang sudah dianggap habis karena mulai rentan cedera lalu pindah ke AC Milan. Di Milan, ia sukses membawa Milan juara Liga di musim 2010/2011, sihir dan tariannya di atas lapangan hijau yang dianggap sudah habis masih sering ia perlihatkan di tanah Italia, hingga akhirnya pindah dan kembali ke Brazil dan mulai berpindah pindah klub.
Masyarakat sepak bola yang pernah melihat aksi Ronaldinho pasti akan kagum dengan dribblenya yang luwes, blind passnya, hingga tariannya di atas lapangan hijau. Golnya ke gawang Chelsea di Stamford Bridge di musim 2004/2005 membius seisi Stamford Bridge, dimana sebelum melesatkan bola, ia terlebih dahulu menggoyangkan pinggulnya tanpa menyentuh bola sedikitpun. Pierluigi Collina bahkan menyebutkan bahwa gol Ronaldinho kala itu adalah gol yang paling berkesan dalam karirnya selama menjadi wasit.
"Gol yang paling membuat saya terkesan adalah gol Ronaldinho di Stamford Bridge. Gol itu adalah hasil tembakan jarak jauh yang tidak disangka siapapun, semua orang terkejut"-Pierluigi Collina-