Lihat ke Halaman Asli

Menjawab Dugaan Plagiat Cerpen Pesawat Kertas

Diperbarui: 30 Januari 2016   14:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke, pertama tama tulisan ini saya buat hanya untuk meng clear kan cerpen saya yang di duga plagiat oleh Bpk/Mas Muh Farid yang di tulis dalam artikelnya yang ini.  Mengingat cerpennya yang berjudul pesawat kertas juga di published di tanggal yang sama dan dua jam lebih dahulu di banding dengan cerpen yang saya buat.

Jujur saya tak menyangka kalau Bpk sampai repot repot membuat 1 artikel untuk membahas cepen saya yang bpk anggap sebagai plagiat. Saya merasa terhormat lho pak bisa menarik perhatian seorang pengajar di Timur Indonesia spt Bpk  :)

Pertama, mohon lihat gambar di bawah 

[caption caption="Gbr dari dok pribadi"]

[/captionGbr dari dok pribadi]

 

Gbr di atas adalah screen capture dari menu sent item di email saya yang gm*il.

Patut Bpk ketahui, bahwa cerpen pesawat kertas yang sama pernah saya email ke redaksi kompas tgl 20 Januari 2016 (seminggu sebelum Bpk membuat cerpen Bpk) dengan beberapa editan dan pengurangan karakter, mengingat menurut mbah go*gle, kolom cerpen di koran Kompas hanya menyediakan 10 ribu karakter. Namun belakangan, di banding saya harus menunggu 4 bulan (kata si mbah go*gle) untuk mengetahui cerpen saya di terima atau tidak di redaksi Kompas, saya lalu memutuskan untuk memposting cerpen tersebut di Kompasiana. Dan yang saya post di Kompasiana ini adalah versi asli yang tidak saya edit dan apa adanya.

Jadi duluan siapa ?? Entahlah, mengutip kata bapak, "Silahkan masyarakat yang menilai." :)

Pakk..  Saya adalah orang yang sangat menghargai karya orang lain. Kalau Bpk liat cerpen saya yang berjudul ‘Nasi padang buat Dadang’, di situ saya tulis dengan jelas di mana cerita itu terinspirasi dari salah satu kompasianer (kalau tidak salah mas Ikhwanul halim) yang menjadikan makanan sebagai cerita utama. Lagipula cerpen saya yang berjudul Lara Lana juga judulnya 100% sama dengan cerpen Dewi Lestari dalam bukunya yang berjudul filosofi kopi. Judul sama, namun beda cerita.

Ayolah pak, jangan merusak Headline pertama saya

Pak, saya bukanlah seorang penulis hebat seperti Bapak yang 3 dari 13 artikelnya masuk headline di Kompasiana, yang artinya kurang lebih ¼ artikel Bapak di anggap berkuaitas oleh admin di kompasiana. Dan 6 dari 13 Artikel Bapak masuk highlight/pilihan yang artinya setengah dari artikel bapak oke punya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline