Lihat ke Halaman Asli

Surya Pamungkas

Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

Terapi Literasi Siswa Kelas XI Untuk Meningkatkan Level Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris

Diperbarui: 12 Juni 2023   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serah Terima Mahasiswa UM ke SMA Islam Kepanjen/Dokpri

Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program yang dimulai pada awal 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. 

Program ini berisi bergagai macam sub-program, salah satunya adalah Asistensi Mengajar. Program Asistensi Mengajar dilaksanakan oleh seluruh Kampus di Indonesia yang memiliki jurusan pendidikan. Salah satu kampus yang menyelenggarakan Asistensu Mengajar adalah Universitas Negeri Malang (UM). Tujuan dari UM dalam melaksanakan Asistensi Mengajar adalah untuk mempersiapkan mahasiswanya dalam kegiatan belajar mengajar secara langsung baik di dalam maupun di luar kelas. 

Kegiatan ini biasa disebut dengan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebelum digantikan menjadi Asistensi Mengajar (AM). Selain untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, Asistensi Mengejar juga bertujuan dalam membantu mitra sekolah untuk mengembangkan metode dan cara mengajar yang baru sehingga memiliki variasi dalam kegiatan belajar mengajar yang mendukung target pembelajaran pada abad ke-21. 

SMA Islam Kepanjen merupakan salah satu sekolah yang menjadi mitra dalam Program Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang tahun ajaran 2023. Sekolah tersebu tmerupakan sekolah swasta yang berlokasi di J;. Raya Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mahasiswa yang mengikuti Program Asistensi Mengajar pada SMA Islam Kepanjen berjumlah 21 orang dengan berbagai prodi, seperi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Pendidikan Sosiologi, S1 Bimbingan dan Konseling, S1 Pendidikan Geografi, dan S1 Pendidikan Ekonomi. Kami merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris yang berjumlah dua orang M. Afriandika Surya Pamungkas dan Wisnu Arman Trsietyo.

Berdiskusi dengan Guru Pamong/Dokpri

Pada minggu pertama di SMA Islam Kepanjen, kami melakukan kegiatan penyerahan mahasiswa Asistensi Mengajar dengan diwaliki oleh salah satu dosen S1 Pendidikan Ekonomi Bapak Muhammad Hasyim Ibu Abbas, S.E., M.Sc. dari Universitas Negeri Malang dan Bapak Irwan Farudy S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Islam Kepanjen. Setelah kegiatan penyerahan, kami melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan guru pamong kami Ibu Rina. Di situ kami membahas mengenai kesulitan siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Juga, kami membahas mengenai program akademik dan non akademik yang akan kami laksanakan di SMA Islam Kepanjen.

Menurut dari Guru Pamong kami, masalah terbesar dari siswa-siswi SMA Islam Kepanjen adalah speaking atau ketrampilan berbicara dalam bahasa Inggris mereka yang kurang. Pada saat demikian kami pun berfikir kemungkinan terbesar masalah siswa ada pada kefasihan (fluency) atau rasa cemas (anxiety) dalam berbicara bahasa Inggris. Tetapi disaat kami sudah melaksanakan pembelajaran selama seminggu. Ternyata yang menjadi masalah utama bukanlah kedua hal tersebut, namum tingkat penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mereka yang kurang dan mengakibatkan mereka kesulitan dalam mengkonstruksi bahasa Inggris secara lisan dan tulis.

Kegiatan Literasi 5 Menit (Menceritakan kembali artikel)/Dokpri

Oleh karena itu, kami berfikir cara apa yang tepat dalam meningkatkan penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris sekaligus membiasakan diri mereka dalam berbicara bahasa Inggris. Kami pun akhirnya memiliki ide untuk menerapkan program lima menit literasi sebelum dan sesudah pembelajaran serta mencari lima kata kata sulit dari bacaan yang telah dibaca. Dalam kegiatannya kami menerapkan program ini di kelas XI IPS 1 dan IPS 2 karena menurut paparan dari Guru Pamong kami. pada dua kelas tersebut problemnya jauh lebih besar dibanding dengan kelas lain. Pertama-tama kami mengajak siswa untuk memilih bacaan dalam bahasa Inggris dari sumber yang telah kami sediakan sesuai dengan kemampuan mereka. Siswa kami pilih secara acak menggunakan spinning wheel dan nama yang terpilih akan maju kedepan kelas dan menceritakan kembali kami pun juga memberikan pertanyaan singkat mengenai bagaimana perasaan siswa setelah membaca bacaan tersebut. Setelah itu, siswa yang terpilih menulis lima kata sulit dari bacaan yang telah mereka baca di papan tulis. Bersama dengan kami, siswa mencari tahu arti dari beberapa kata yang telah dituliskan. Setelahnya kami pun memberikan instruksi untuk menulis kata tersebut beserta artinya di buku tulis mereka.  Lalu dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Literasi 5 Menit (menemukan 5 kosakata sulit)/Dokpri

Kegiatan ini kami lakukan selama lima bulan mulai tanggal 9 Februari sampau tanggl 30 mei 2023 dengan tujuan untuk mencari tahu apakah kegiatan ini benar-benar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam penguasaan kosa kata bahasa Inggris? Untuk melihat apakah kegiatan ini memang benar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasaia kosa kata bahasa Inggris. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline