Lihat ke Halaman Asli

Surya Mahmuda

Mahasiswa Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Membangun Akhlak Fundamental Melalui Kebutuhan Salat

Diperbarui: 12 Desember 2022   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhlak adalah suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia, yang dari padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah, tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan atau penelitian. Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam, sehingga setiap aspek dari ajaran agama ini selalu berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak mulia, yang disebut al-akhlakul karimah.

Akhlak merupakan suatu sifat yang penting bagi kehidupan manusia. Akhlak akan terbawa dalam kepribadian seseorang, baik sebagai individu, masyarakat, maupun sebagai bangsa. Sebab kejatuhan, kejayaan, kesejahteraan dan kerusakan suatu bangsa tergantung kepada bagaimana akhlaknya.

Dalam pembentukan akhlak seorang muslim salat memiliki peranan yang sangat penting. Salat merupakan ibadah yang paling dicintai, paling mulia dan paling dekat dengan Allah. Menurut ahli ilmu agama (fiqh) M. Abdul Malik Az Zahgabi "Shalat adalah tali hubungan yang kuat antara seorang hamba dengan Tuhan-Nya. Hubungan yang mencerminkan kehinaan dan keagungan Tuhan yang bersifat langsung tanpa perantara dari siapapun".

Dalam QS. Al-Ankabut: 45 Allah SWT berfirman "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.

Seseorang yang rajin mendirikan shalat maka akan terhindar dari niat-niat melakukan perbuatan keji dan mungkar sehingga dapat menghilangkan kebiasaan buruknya, mencegah hawa nafsunya dan memperbaiki akhlaknya.

Dalam Tasawuf sendiri salat memiliki 5 (lima) dimensi diantaranya;

1. Tawajjuh: yaitu suatu sikap menghadapkan raga, pikiran dan jiwa hanya kepada Allah SWT.

2. Munajat: yaitu doa sepenuh hati kepada Allah untuk mengharapkan keridoannya. Doa salat yang sering kita ucapkan saat duduk diantara dua sujud yaitu (1) Rabbighfirli - Tuhanku Ampunilah aku, (2) Warhamni - Ya Allah Sayangi Aku, (3) Wajburni - Ya Allah tutuplah aibku dan angkatlah derajatku, (4) Warfa'ni - angkatlah martabatku, (5) Warzuqni - Ya Allah berilah aku rezeki, (6) Wahdini - Ya Allah berilah aku petunjuk, (7) Wa'aafini - Ya Allah sehatkanlah aku, (8) Wa'fuanni - Ya Allah maafkan aku.

3. Istislam: Menyerahkan diri seutuhnya hanya kepada Allah.

4. Ikhlas: yaitu meliputi aspek bersih hatinya, jernih pikirannya dan bening jiwanya.

5. Khusyu': yaitu kelunakan hati, ketenangan pikiran, dan tunduknya perasaan yang rendah  ketika berada di hadapan Allah SWT.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline