Lihat ke Halaman Asli

Mohamed Salah dan Upayanya Melawan Islamophobia

Diperbarui: 26 Mei 2018   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peter Powell/EPA

Mohammed Salah, atau yang akrab di panggil Mo Salah, kini sedang menjadi perbincangan di dunia sepak bola. Di musim pertamanya bersama Liverpool, dia telah melesakkan 43 gol dalam 49 pertandingan di seluruh ajang. 

Dia juga berpeluang membawa Liverpool juara Liga Champions musim 2017/2018 ini dengan catatan mampu menaklukkan Real Madrid di babak final. Dia pun telah terpilih sebagai pemain terbaik Inggris tahun ini melalui voting yang diikuti oleh sesama pemain sepak bola dan Asosiasi Penulis Sepakbola.

Keimanan dan penampilannya di hadapan publik juga telah membuatnya tak hanya menjadi public figure biasa, tetapi juga sesosok figur yang memiliki makna sosial dan budaya yang cukup besar.

Di kala Inggris sedang berjuang melawan islamophobia, dan ketika kebijakan-kebijakan pemerintah telah menciptakan suatu lingkungan yang kurang bersahabat bagi para imigran Muslim di Inggris, Salah hadir sebagai seorang Afrika Utara dan seorang Muslim taat yang tak hanya diterima namun juga dipuja oleh publik.

Salah seolah telah menjadi sebuah ikon. Di Mesir, tanah kelahirannya, dia didaulat dan dianggap sebagai "Harta Nasional". Keberhasilannya membawa Mesir melaju ke putaran final piala dunia untuk yang pertama kalinya sejak 1990 menjadi penyebabnya.

Anda mungkin masih ingat dengan video yang sempat beredar dan viral yang menampilkan detik-detik menegangkan saat Salah mengambil tendangan penalti ketika Mesir melawan Kongo untuk memperebutkan satu tiket sisa ke Piala Dunia 2018.

Dalam video tersbut Salah sukses mengeksekusi penalti di menit-menit akhir pertandingan dan berhasil mengantarkan Mesir ke putaran final Piala Dunia 2018. Bahkan sang komentator dalam video tersebut sampai menangis karena sangking gembiranya.

Sesaat setelah momen menegangkan sekaligus mengharukan tersebut, Salah benar-benar menjadi idola di kampung halamannya. Wajahnya menghiasi dinding-dinding di Kota Kairo dalam bentuk mural yang artistik.

Di pasar, gambar wajahnya menghiasi berbagai jenis produk yang lucunya tidak ada hubungannya dengan sepak bola. mulai dari sprei hingga lentera, yang secara tradisional, di Mesir barang-barang tersebut diberikan sebagai hadiah selama Ramadhan.

Tak berhenti sampai di situ, sensasi Salah bahkan merembet hingga dunia politik. Sekelompok masyarakat di Mesir sampai mendeklarasikan dukungannya kepada Mo Salah untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Mesir.

Kehebatan Salah tak hanya sebatas di dalam lapangan saja. Di luar lapangan pun, kehidupannya patut dijadikan contoh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline