Sragen (10/02) Alun-alun Blangu Woles merupakan salah satu fasilitas umum di desa Blangu. Tempat ini dilengkapi dengan beberapa fasilitas hiburan lainnya seperti lapangan voli, area bermain anak, dan juga terdapat jogging track. Namun berdasar dari pengamatan dan juga penyampaian dari kepala desa Blangu, dikatakan bahwa kondisinya saat ini kurang terawat dan terkelola yang merupakan akibat efek pandemi COVID-19. Hal ini menyebabkan sepinya fasilitas ini apabila tidak ada acara atau kegiatan yang dilakukan.
Dalam rangka mencoba menghidupkan kembali keramaian di alun alun, mahasiswa KKN UNDIP membuat rancangan redesign alun alun desa Blangu. Rancangan dibuat untuk memaksimalkan fungsi dari fasilitas umum ini.
Dalam rancangan juga disisipkan beberapa unsur kebudayaan Jepang. Mulai dari hiasan hingga beberapa furnitur disisipkan sedikit unsur jejepangan. Torii dan hiasan lampion yang ada pada Yoiyama (salah satu rangkaian dalam Festival Gion di Jepang) menjadi salah satu unsur yang dimasukkan dalam rancangan ini.
Untuk design furnitur sendiri, torii dan shoji menjadi referensinya. Torii yang merupakan gerbang ke kuil diambil menjadi referensi untuk design kursi taman dan shoji menjadi referensi untuk design rangka luar tempat sampah dan lampu taman.
Dengan adanya rancangan redesign ini diharapkan menjadi bahan referensi dalam pembangunan alun alun berikutnya dan menjadi pertimbangan yang dapat dikembangkan kembali oleh warga desa setempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H