Sragen (14/01) Asupan gizi merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Kesehatan dan tumbuh kembang anak akan maksimal jika diimbangi dengan pemenuhan asupan gizi yang baik. Kurangnya asupan gizi seimbang menjadi penyebab munculnya berbagai masalah kesehatan dan mengganggu tumbuh kembang anak. Salah satu cara menjaga asupan anak adalah dengan membawa bekal.
Jika berbicara tentang bekal, maka kita juga akan terpikir soal Bento. Bento sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak budaya Jepang yang banyak orang tau. Bento sendiri dalam bahasa Jepang merupakan sebutan untuk bekal berupa nasi beserta lauk-lauk dalam kemasan praktis yang mudah dibawa dan dapat dimakan ditempat lain. Bento juga identik dengan bekal yang dihias sedemikian rupa membuat bekal selain bergizi dan mengenyangkan, tapi juga enak dipandang.
Di desa Blangu sendiri, beberapa masalah kesehatan yang muncul pada anak disebabkan karena kurangnya asupan makanan bergizi. Sebagai langkah awal mengatasi masalah ini, Mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro melakukan edukasi terkait pembiasaan membawa bekal di sekolah dasar yang ada di desa Blangu.
Kegiatan diawali dengan melakukan sarapan bersama sebelum dimulainya kegiatan pengajaran komputer dasar yang merupakan salah satu program multidisiplin dari Tim KKN Universitas Diponegoro di desa Blangu.
Di hari sebelumnya, para siswa diberitahu untuk membawa bekal karena akan melakukan kegiatan sarapan bersama. Meskipun masih ada beberapa siswa yang belum membawa bekal, namun mereka menyambut baik dan merasa senang dengan kegiatan ini.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan terkait manfaat yang didapatkan dengan membawa bekal ke sekolah. Pemaparan dilengkapi dengan leaflet yang diberikan kepada siswa.
Adanya program ini diharapkan menjadi langkah awal dalam upaya mengatasi kurangnya asupan gizi pada anak yang menjadi langkah mencegah dari masalah kesehatan yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H