Lihat ke Halaman Asli

Save Children for Mosque

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13765287541010352510

Pagi ini saya mau mengulas #SaveChildren4Mosque mengubah mindset orang dewasa bahwa "Anak2 Jangan Ke Masjid" agar dapat berusaha sebaliknya "Anak2 Cinta ke Masjid". Sedih dan Pilu melihat pamflet ini subuh tadi di masjid, karena orangtua dinilai dinilai dzolim. [caption id="attachment_272401" align="alignnone" width="300" caption="Pamflet di sebuah masjid"][/caption] Bila anak saudara ternyata berisik dan mengganggu kekhusyu'an yang sedang shalat berarti anda dzolim. Pernah Rasulullah memimpin shalat dan mempercepatnya karena mendengar tangisan bayi, beliau khawatir orangtua bayi tersebut sedang shalat. Rasulullah juga pernah shalat dengan kedua cucunya, mereka naik ke punggung Nabi saat sujud. Sujudpun diperpanjang. Apakah pernah terdengar kritik tentang anak2 itu mengganggu kekhusyu'an sholat? Hingga tidak boleh ke masjid. Tidak. Namun zaman ini sungguh mengerikan.  Anak2 dibentak, dimarahi bahkan disuruh pulang. Dengan suara keras & lantang. Anak saya, 2 tahun pernah dibentak kakek tua hingga menangis. Kakek itu pernah bilang, "anak2 bikin batal shalat". Mari kita berkaca, kondisi shaf2 shalat kita. Berapa banyak & sering muncul anak & remaja? Shaf2 sholat diramaikan manusia berambut putih. Kemana anak2 mereka yang sudah remaja & dewasa? Tidak ke masjid. Kenapa begitu? Salah satu alasannya adalah tidak diajarkan pembiasaan sholat berjamaah di masjid sejak kecil. Allah mengingatkan: "Dan takutlah orang2 yang meninggalkan di belakang mereka anak2 yang lemah..." TQS. Annisa ayat 9. Anak2 Hafidz Indonesia di RCTI dididik bukan hanya mengaji dan menghapal di rumah, tapi juga sholat & cinta dengan masjid. Anak2 gaza, mesir dan sekitarnya-sebagian besar hapal Al Qur'an & berkarakter kuat. Semua itu bermula dari masjid. Mari kita lihat, anak2 memang masih suka bermain & tidak memiliki pemahaman seperti orang dewasa. Apa tepat dimarahi? Dakwah itu mendidik bukan menghardik. Menunjukkan bukan memojokkan. Jangan sampai mereka tidak suka ke masjid karena kita. Ajak dan rangkul mereka ke masjid. Nasehati dengan bijak. Tidak bisa sekali. Kita saja dinasehati berulang2 belum cukup. Rindukah kita dengan anak2 cemerlang? Mereka yang polos dan lucu tapi suka sholat & mengaji. Cerdas, Sholeh & Berkarakter. Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi? Mari kita siapkan generasi penerus shaf2 sholat kita sejak dini. Wassalam. (Disarikan dari twitter @suryadif dengan kultwit #SaveChildren4Mosque) Follow me @suryadif




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline