Lihat ke Halaman Asli

Surur

Pencari sisa sisa makanan

Pengaruh Penambangan Batubara Terhadap Ekonomi Warga Loa Ipuh Darat

Diperbarui: 15 Juli 2019   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Penambangan batubara adalah proses penyaringan batubara dari tanah. Batubara bernilai untuk kandungan energinya, dan, sejak 1880an, telah banyak dipakai untuk membangkitka listrik. Industri-industri baja dan semen memakai batubara sebagai bahan bakar untuk penyaringan besi dari bijih besi dan untuk produksi semen
Dalam proses ini mengandun banyak sisi positif dan negatif bagi warga, terutama yang tingal disekitar tempat penambangan, hal ini lah yang dirasakan oleh warga Loa ipuh darat, dalam hal ini dari segi ekonomi akan saya sajikan
Kegiatan pertambangan batubara diwilayah sekitar kelurahan Loa ipuh Darat dirasakan oleh sebagian warga masyarakat banyak memberikan dampak positif bagi ekonomi rakyat disekitar dengan memberikan peluang berusaha terhadap masyarakat sekitar lokasi pertambangan, peluang usaha ini memberikan dampak positif bagi sebagian warga yang membuka usaha warung sembako,warung makan, bengkel, tambak ikan dan area lokalisasi yang legal. Banyak dari warga pendatang yang bekerja diperusahaan menggunakan jasa dari PSK di lokalisasi ini.
Peluang berusaha ini muncul seiring dengan keberadaan kegiatan pertambangan batubara, yang diikuti dengan pertumbuhan penduduk kelurahan Loa Ipuh Darat. Dengan pergerakan penduduk setiap harinya membuat masyarakat melihat adanya peluang dalam membantu peningkatan pendapatan mereka , penjual dan pembeli adalah warga disekitar, baik itu warga pendatang maupun lokal, karyawan perusahaan pertambangan batubara serta orang orang yang berkunjung dan memiliki kepentingan terhadap perusahaan perusahaan tersebut
Untuk peluang bekerja disektor pertambangan batubara sendiri hanya sedikit warga lokal yang bekerja diperusahaan petambangan. Sebagian besar dari pegawai perusahaan ini berasal dari luar wilayah seperti dari kota Tenggarong, Loa kulu, dan bahkan dari luar daerah Kalimantan seperti Jawa,  Sumatra dan Sulawesi. Warga lokal sendiri sadar akan keterbatasan mereka, hal ini membuat sebagian besar warga lokal menghargai perbedaan dimana cukup banyak pekerja pertambangan berasal dari luar daerah karena memang warga lokal tidak memiliki keahlian untuk bekerja dipertambangan untuk jabatan-jabatan tertentu, sehingga tidak ada masalah antara pendatang dan warga lokal. Rendahnya jenjang pendidikan yang ditempuh dan minimnya keterampilan yang dimiliki menjadikan warga lokal sadar tidak mampu bersaing dengan warga pendatang untuk bekerja dan menduduki posisi yang layak di perusahaan pertambangan
Warga lokal sendiri akhirnya hanya bekerja pada perusahaan sebagai buruh kasar, satpam dan supir truk pengangkut batubara yang tidak memerlukan keahlian khusus, tetapi walaupun hanya bekerja sebagai tenaga buruh kasar atau supir truk ternyata untuk bekerja diperusahaan pertambangan pun tidaklah mudah hal ini dikarenakan terdapat organisasi masyarakat (sering disebut forum) sebagai perwakilan warga lokal yang menjembatani antara warga lokal dan pihak perusahaan tentang berbagai urusan yang berhubungan dengan warga lokal disekitar lokasi penelitian. Bagi warga lokal yang ingin bekerja diperusahaan pertambangan batubara harus mendapat rekomendasi dari forum ini terlebih dahulu.Dengan adanya kegiatan pertambangan batubara di wilayah Kelurahan Loa Ipuh Daratmembuat tingkat pendapatan masyarakatcenderung meningkat. Peningkatan pendapatandirasakan langsung oleh sebagian warga sepertiwarga yang bergerak di bidang usaha jasa serta pedagang. Keberadaan warga pendatang ini pun memberikan beberapa pengaruh terhadap kehidupan warga lokal, seperti halnyamasuknya warga pendatang dapat membantu peningkatan perekonomian warga lokal dengan menjadi konsumen atau pembeli pada warga yang memiliki usaha ataupun menyewa tempat untuk tinggal selama bekerja di sektor  pertambangan di lokasi penelitian. Walaupundemikian tidak semua warga mengalami peningkatan pendapatan dengan keberadaan kegiatan pertambangan, terdapat pula wargayang mengalami kerugian akibat adanyakegiatan pertambangan batubara, seperti petaniyang merugi karena gagal panen akibat limbah perusahaan yang membanjiri lahan pertanian mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline