Lihat ke Halaman Asli

Desir Ombak Pulau Semak Daun

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Desir Ombak Pulau Semak Daun

Matahari tenang diujung tinggi

Tapak kaki dipasir putih jejak para pendatang

Sautan burung dari  pramuka,tidung,kelapa,Bidadari

Dan pulau jauh pandang lagi perawan

Aku pandangi dia bakau yang rindang

Sembari menulis daftar para perampok

Dari prajurit sampai raja di republik ini

Desir ombak pantai mulai riuh

Pasang laut membunuh karang

Menutupi negeri yang dirampok sendiri

Lurah rampok

Camat rampok

Bupati rampok

Gubernur rampok

Menteri rampok

Presiden lanjutkan ngrampok

Desir ombak makin riuh

Matahari tersenyum diufuk timur

Tulisanku semakin penuh

Catatan negeri yang isinya dirampok

Hutan dirampok

Pulau dirampok

Pasar dirampok

Jalan raya dirampok

Terminal pelabuhan dirampok

Rumah sakit dirampok

Sekolah pesantren dirampok

Wahai negeri ramah nan kaya

Engkau biarkan isimu lenyap entah kemana

Harga diri dirampok

Bayi Manula ,Istri-istri ,Janda dirampok

Sperma kondom kutang dirampok

Cita cita, mimpi, harapan dirampok

Senang sedih dirampok

Hidup Indonesia

Hidup perampok

Angin laut meniup kencang

Api menyala membakar hangat tapi mesra

Fikiranku terhenti , catatanku mati

Memikirkan nasib republik ini.

Di Kepulauan Seribu, 31 Desember 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline