Jika kita ingin memprediksi masa depan suatu negara, atau suatu komunitas bahkan masa depan penganut agama, kita harus melihat apa yang sedang difokuskan saat ini. Apakah fokus pada masa depan ? Atau bergulat dengan masa lalu ? Apakah fokus membangun pendidikan ? Apakah fokus membangun jembatan ? Atau fokus pada perbedaan maupun perselisihan ?
Apa yang sedang difokuskan oleh Indonesia, ditengah banyaknya persoalan ? Apakah pendidikan ? Apakah membangun ekonomi atau pertanian ? Pendidikan sudah mendapatkan perhatian yang baik dengan penganggaran APBN yang cukup besar, tetapi mengapa sejak tahun 2012 hingga 2022, angka minat baca, persentase minat baca orang Indonesia tidak bergeser dari 0.001 % ?
Angka literasi ini menjadi sangat penting, sebab negara, komunitas yang rendah tingkat literasinya akan mudah dikendalikan dengan isu, hoax dan berita bohong. Betapa bahayanya jika warna negara menentukan pilihan bahkan keputusan hidupnya tidak berdasarkan kebenaran fakta dan data, melainkan hoax yang dibungkus dengan dalil agama !
Demikian pula, masa depan sebuah komunitas agama atau etnis, dapat dilihat dari apa fokusnya hari ini. Apakah fokusnya pengejaran Sorga dengan mengabaikan dunia bahkan kemanusiaan? Pengejaran Sorga atau atas nama kebenaran tertentu dengan melakukan tindakan kekerasan ? Maka dapat diprediksi, dalam beberapa tahun kedepan tidak akan terjadi kemajuan baik dalam bidang kemakmuran, ekonomi, pendidikan maupun kemampuan adaptif dan bekerjasama dengan lintas iman. Hidup kita bukan sekadar pengejaran Sorga atau membela sebuah dalil dan keyakinan tetapi tugas manusia lebih besar : membangun kehidupan bersama yang baik atau Mahabharata menyatakan membangun peradaban.
Agama harusnya fokus pada upaya membangun pendidikan, kemakmuran dan isu-isu kemanusiaan. Dengan demikian, agama tidak kehilangan jati dirinya guna membangun kehidupan yang baik, manusia yang berkarakter, manusia yang memiliki kompetensi dan mampu bekerjasama.
Warga negara harus mendukung negara dalam upaya membangun masa depan yang baik. Juga warga negara harus jeli melihat fokus dari seorang calon pemimpin. Apakah fokusnya menebar ancaman dan perpecahan atau membangun kesejahteraan ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H