Manajemen klub Arema Indonesia Melakukan pertemuan khusus dengan suporter Singo Edan, rabu 15 oktober 2014, di kantor Arema Indonesia Jalan Kertanegara no 7 Kota Malang, menyangkut adanya Flare yang menyala saat Arema Indonesia menjamu Persipura Jayapura minggu (12/10) silam.
Seperti isu yang sedang berkembang Hinca Panjaitan selaku ketua Komdis PSSI mengancam akan memberikan sangsi kepada panpel Arema, sangsi tersebut berupa laga tanpa penonton saat Singo Edan menjamu PerselaLamongan di stadion kanjuruhan, Malang sabtu (25/10) mendatang, bila panpel klub berlogi singa tersebut tidak bisa menemukan dalang penyalaan flare tersebut.
Dalam pertemuan tersebut di hadiri oleh Iwan Budianto selaku CEO Arema Indonesia, managemen Arema, Ovan Tobing, Yuli Sumpil dan ratusan Aremania dari seluruh wilayah Malang Raya.
Dari pertemuan tersebut dihasilkan beberapa poin, Aremania akan memberikan sangsi sosial kepada penyala flare, Aremania juga tidak segan-segan akan memberlakukan hukum arema kepadaa mereka yang tetap menyalakan flare,
Aremania juga melakukan kesepakan tertulis melalui surat pernyataan yang di sepakati bersama, seperti yang di kutip dari laman resmi Aremafc.com, isi kesepakatan tersebut adalah “Kami Arema dan Aremania mengutuk keras nyanyian rasisme dan penyalaan flare dan siap memberantas semua perilaku tersebut di Stadion Kanjuruhan. Kami mendukung manajemen Arema dan PSSI untuk memberantas rasisme dan flare”.
Sang Dirjen Yuli Sumpil juga menyatakan siap membawa saudara-saudara Aremanya agar menghentikan lagu rasisme saat mendukung Arema, asalkan komdis PSSI serius dan tidak pandang bulu dalam memerangi masalah flare dan rasisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H