Lihat ke Halaman Asli

Suripto

Diary Onlineku

Wisata ke Taman Bunga Nusantara Cipanas

Diperbarui: 14 Maret 2018   17:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perjalanan dimulai dari kosku (di grogol) sejak pukul 5 pagi. Begitu sampai di perempatan grogol, aku langsung menuju halte busway jelambar. Karena hari masih pagi, tarif busway berada pada level 2000 rupiah. 

Karena hari masih sangat pagi pula, bus transjakarta yang berangkat juga sangat sedikit, sehingga membuatku terpaksa menunggu cukup lama. Setelah hampir 20 menit menunggu dengan bosan, akhirnya busway yang kutunggu pun datang. Dengan bus transjakarta, aku melintas jakarta di pagi itu, dari grogol di jakarta barat, hingga terminal kampung rambutan di jakarta timur.

Sebelum sampai di Halte Terminal Kampung Rambutan, Dewi sudah menungguku di Halte Makro Pasar Rebo. Dari halte itu, kami melanjutkan perjalanan bersama naik bus transjakarta ke Terminal Kampung Rambutan. Kami sampai di terminal jam 07.20.

Di Terminal, kami langsung mencari bus yang akan membawa kami ke Cipanas. Sesuai dengan saran dari Rizna, kami naik bus Doa Ibu jurusan Tasik Jakarta via Puncak. Selain bus jurusan Tasik Jakarta, perjalanan menuju Cipanas juga dapat ditempuh dengan bus jurusan Garut Jakarta dan Bandung Jakarta asalkan keduanya via Puncak.

Setelah cukup lama berjalan perlahan sambil sesaat ngetem untuk mencari penumpang, bus pun akhirnya memasuki pintu tol jagorawi sekitar jam 8.00. Perjalanan sesungguhnya pun dimulai.

Perjalanan menuju Ciawi cukup lancar, karena bus melewati jalan tol. Hanya 35 menit perjalanan, bus sudah sampai di Ciawi. Macet mulai menyerang sejak di Ciawi. Bus merayap meter demi meter melewati jalanan yang berkelok-kelok dan naik turun. 

Sudah menjadi kebiasaan para penduduk ibukota menghabiskan liburan akhir pekan di luar kota, dan daerah puncak, Cisarua dan sekitarnya adalah salah satu tujuan wisata, selain Bandung dan Sukabumi. Jadi bisa dibayangkan betapa macetnya jalanan di puncak di setiap akhir pekan, karena mobil-mobil dari jakarta tumplek blek disana.

Meski macet, aku dan Dewi tidak merasa begitu bete. Pemandangan alam puncak benar-benar mempesona kami. Tampak nun jauh di sana, beberapa puncak gunung yang berdiri dengan sangat gagah. Belum lagi sawah dan rimbunan daun teh yang seperti mengingatkan kami pada suasana di film Petualangan Sherina.

Setelah bermacet-macet ria, akhirnya kami pun sampai di Pasar Cipanas. Jarum jam saat itu menunjukkan pukul 10.30 pagi. Begitu turun dari bus, semilir angin yang sangat sejuk menyambut kami. Meskipun matahari bersinar cukup terik, tetapi hawa yang terasa sangat sejuk.

Rizna yang sudah stand by untuk menjemput kami sejak 10 menit yang lalu, mengajak makan sejenak di satu-satunya restoran fast food di Cipanas yakni California Fred Chicken (CFC).

Setelah perut kenyang, kamipun melanjutkan perjalanan. Karena rencananya kami bermalam di Cipanas dan balik ke jakarta besok pagi, maka aku harus mencari tempat penginapan. Masalah tempat menginap Dewi sudah beres, karena dia tidur di kosnya Rizna. Setelah berputar-putar dan bertanya kesana-kemari, akhirnya aku mendapat tempat menginap yang lumayan miring. Hanya 75000 saja. Tapi karena murah, otomatis ada harga yang harus ditanggung, yakni kenyamanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline