Lihat ke Halaman Asli

SURI MEYLINDA RIZALTI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2W, 1H Mengenai Aktiva Tetap Tidak Berwujud, Apakah itu?

Diperbarui: 3 April 2022   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

2W, 1H berasal dari kata What (Apa), Why (Kenapa) dan How (Bagaimana) yang merupakan sebuah bentuk dasar kata tanya, dimana jawaban yang dihasilkan akan memberikan suatu informasi.

Kemudian, apakah yang dimaksud dengan  2 W, 1 H mengenai Aktiva Tetap Tidak Berwujud?

What (Apa) : Apa yang dimaksud dengan Aktiva tetap tidak berwujud?

Aktiva tetap tidak berwujud diklasifikasikan dalam kategori aset tidak lancar. Aktiva tetap tidak berwujud adalah aset yang tidak nampak atau tidak terlihat secara fisik, tetapi memiliki nilai dan kegunaan bagi suatu perusahaan. Aktiva tetap tidak berwujud umumnya disimpan dalam bentuk dokumen dan sulit diubah menjadi kas.

Contoh Aktiva Tetap Tidak Berwujud :

  • Merek (Branding)/Logo
  • Royalti
  • Hak Paten
  • Hak cipta
  • Hak konstruksi
  • Sewa, dll.

Why : Mengapa Aktiva Tetap Tidak Berwujud perlu dibeli atau dimiliki? 

Karena pembelian aktiva tersebut merupakan salah satu perencanaan bisnis perusahaan. Pertama dan yang paling utama, kita harus memiliki perencanaan bisnis (business plan) terlebih dahulu. Perolehan aktiva tetap tidak berwujud lewat pembelian ini merupakan salah satu bagian dari rencana perusahaan untuk mengembangkan dan menjalankan bisnisnya. Perencanaan bisnis dalam pembelian aktiva harus melihat beberapa aspek kepentingan dan kebermanfaatan aktiva seperti :

  1. Berapa banyak aktiva yang perlu dibeli.
  2. Apakah aktiva tersebut akan terpakai atau tidak.
  3. Apakah aktiva yang dibeli akan membawa manfaat atau tidak.
  4. Diperuntukkan untuk apakah Aktiva yang akan dibeli.
  5. Bagaimana jika aktiva tersebut sudah tidak bisa dimanfaatkan atau sudah tidak bermanfaat, apa rencana yang diperlukan selanjutnya.

Butuh perencanaan yang baik dan matang agar aktiva tetap tidak berwujud dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga aktiva tersebut akan memperoleh akuntabilitas atau pertanggungjawaban. Karena dalam pengadaan aktiva, terdapat laporan pertanggungjawaban atas anggaran yang disiapkan. Sehingga, untuk memperoleh aktiva atau pengadaan property diperlukan perencanaan (plan) yang baik.

Dengan begitu, berdasarkan perencanaan (plan), Aktiva tetap tidak berwujud perlu dibeli karena aktiva tersebut sangat penting untuk dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, memiliki aktiva tetap tidak berwujud membuat perusahaan berpotensi mendapatkan manfaat ekonomi di masa yang akan datang serta memiliki manfaat untuk meningkatkan nilai perusahaan dan menjadi branding atau penanda suatu perusahaan.

Terdapat 3 tahap dalam aktiva :

  1. Pembelian atau perolehan aktiva.
  2. Pemakaian aktiva. Dalam pemakaian aktiva, perlu dilihat apakah aktiva tersebut memiliki manfaat ekonomi, serta apakah aktiva tersebut diperlukan atau tidak karena aktiva harus memiliki pertanggungjawaban.
  3. Penghentian penggunaan aktiva. Penghentian penggunaan aktiva dapat dilakukan dengan penjualan aktiva.

How: Bagaimana cara memperolehnya?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline