Lihat ke Halaman Asli

Suriani Harefa

Mahasiswi Universitas Lambung mangkurat Program Studi Geografi

Analisis Potensi Sektor Perkebunan, Peternakan dan Perikanan sebagai Pilar Pengembangan Hulu Sungai Utara melalui Metode LQ dan SS

Diperbarui: 6 November 2024   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Olah Data, 2024

Suriani Harefa (1), Rosalina Kamalawati (2)

Kabupaten Hulu Sungai Utara yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki potensi besar di sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan. Namun tantangan utama yang dihadapi adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat, yang menghambat optimalisasi potensi ekonomi lokal (Lasaiba, 2023). Pembangunan daerah harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan mengidentifikasi sumber daya yang potensial untuk dikelola secara efektif, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Zain, 2022). 

Selain itu, pembangunan ekonomi daerah harus memperkuat daya saing dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, dengan mempertimbangkan permasalahan lokal dan tantangan global (Budianto, 2020). Oleh karena itu, strategi pembangunan harus fokus pada potensi unggulan yang dimiliki masing-masing wilayah, untuk mendorong aktivitas ekonomi yang produktif (Saragih et al., 2021).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sektor-sektor unggulan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, dengan menggunakan pendekatan Location Quotient (LQ) dan Shift-Share (SS). Metode LQ mengukur keunggulan suatu sektor dibandingkan dengan wilayah lain, sedangkan Shift Share membantu mengidentifikasi perubahan sektor dan kontribusinya terhadap kinerja ekonomi daerah (Mursidi, 2021; Rahmawati et al., 2024). 

Dengan pendekatan ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi atas kendala yang dihadapi dan menjadi rujukan bagi pengembangan sektor ekonomi lokal. Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang lebih efektif, untuk meningkatkan perekonomian daerah secara berkelanjutan.

Berdasarkan hasil analisis potensi sektor ekonomi menggunakan metode LQ dan SS menunjukkan bahwa sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan mempunyai potensi besar dan analisis Shift-Share, terlihat variasi pertumbuhan antar komoditas di setiap kecamatan, menunjukkan tantangan dan peluang untuk di kembangkan. 

1. Potensi Wilayah Perkebunan

Grafik 1. menunjukkan bahwa potensi perkebunan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, terbagi dalam empat kategori: tertinggal (merah), prospektif (kuning), andalan (oranye), dan unggul (hijau). Kecamatan Danau Panggang menempati kategori "Tertinggal" tertinggi dengan skor 5, diikuti oleh Sungai Tabukan dan Amuntai Tengah, menunjukkan bahwa wilayah ini membutuhkan lebih banyak pengembangan. 

Kategori "Prospektif" terdapat di Sungai Pandan memiliki skor 1, yang memiliki potensi untuk berkembang. Sementara, Amuntai Utara berada di kategori “Andalan” dengan skor 2 dan kategori “unggul” yakni Amuntai Tengah, Banjang dengan skor 2.

Grafik 1. Potensi Wilayah Perkebunan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline