Lihat ke Halaman Asli

Santi Harahap

Berjuang menegakkan kebenaran walaupun dengan Do'a

Don’t Separate US

Diperbarui: 7 Februari 2016   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang akan terjadi apabila Papua memisahkan diri dari Indonesia dan akan seperti apakah Papua kedepannya ?. Bila Papua memisahkan diri dari Indonesia maka Papua yang kaya SDA nya yang melimpah akan banyak bangsa didunia ini melirik dan berlomba-lomba untuk menguasainya. Seandainya Papua memisahkan diri mereka tidak punya Militer yang kuat seperti halnya Indonesia yang kekuatan Militernya diakui oleh dunia Internasional sehingga masuk Top 5 Besar Militer terbesar didunia dan no 1 di Asia Tenggara serta no 2 di Asia setelah China.

Ketika pertama kali Christopher Columbus seorang penjelajah dan pedagang di bawah bendera Castilian Spanyol sampai ke benua Amerika pada tanggal 12 Oktober 1492. Alhasil temuannya tentang benua baru tersebut merupakan pintu bagi bangsa Eropa untuk berbondong-bondong melakukan ekspansi ke Amerika. Bangsa Eropa mengklaim bahwa tanah dari Benua Amerika adalah milik mereka. Namun sadarkah mereka bahwa disitu juga ada manusia dari dunia nyata dan bukan makhluk gaib jang… Mereka adalah suku asli Benua Amerika Suku Indian, Cheyenne, Comanche, Suku Don Sioux , Apache, Navajo, Pueblo, Iroquois, Huron, Cherokee, serta Miccosukee. Mereka sudah mendiami Benua Amerika 20.000 tahun lebih awal daripada Columbus. Malu ga tuh Bangsa Eropa ko mengklaim Benua yang sudah ada penduduknya…

Gambar Korban Genosida pembantaian pada Suku Indian Amerika

Tahun 1812 Suku Indian Sioux dibawah seorang pejuang Makataishekiakiak atau sering di sebut Black Hawk (Rajawali Hitam Besar) melakukan perlawanan terhadap Amerika Serikat untuk menuntut Kemerdekaannya. Mereka melakukan perlawanan terhadap bangsa Eropa yang mengklaim bahwa Amerika adalah tanah mereka. Namaun pada tanggal 29 Desember 1890 Bangsa Amerika melakukan pembantaian besar-besaran terhadap penduduk asli Amerika Bangsa Indian di wilayah Wounded Knee di kawasan reservasi Pine Ridge, negara bagian South Dakota. Namanya juga penjajah melakukan pembantaian besar-besaran dan mereka mengklaim bahwa bangsa Indian sudah musnah di Benua Amerika. Bisa dibayangkan apabila Papua pisah dari Indonesia dan mengalami nasib serupa bahwa suku asli Papua akan dibantai habis-habisan oleh Bangsa yang ingin mengambil SDA alam yang melimpah di tanah Papua.

Gambar Ilustrasi perlawanan Suku Indian

Begitu pula dengan Australia, ketika tahun 1770 ketika James Cook berkebangsaan Inggris bersama kapalnya yang bernama Endeavour mengklaim menemukan sebuah Benua tak berpenghuni yaitu Benua Australia yang ia namai New South Wales dan New Zealand. Padahal ditanah tersebut terdapat Suku asli Australia yaitu suku Aborigin. Nama Asutralia sendiri sebenarnya adalah dari sebuah kalimat dari daerah Maluku di Indonesia, yaitu “kamu tidak melihat” (os tar lia), yang akhirnya dilafalkan oleh orang Inggris menjadi “Australia”. Mungkin kalo lebih diteliti lagi Gajah Mada sudah menginjakkan kakinya bertemu dengan suku Aborigin di Australia kali yee…

Tahun 1824 hingga tahun 1970 Pemerintahan Inggris melalui Kebijakan Asimilasi atau “Pembaruan” melakukan pembunuhan besar-besaran secara sistematis terhadap suku Aborigin, kebijakan ini mengakibatkan 10 ribu suku Aborigin terbunuh dan selebihnya menjadi “bahan mainan atau budak dari Bangsa Eropa” serta lebih dari 100 ribu anak-anak suku Aborigin direbut paksa dari orang tuanya untuk dipasangkan dengan orang tua angkat kulit putih. Mereka diwajibkan berbahasa Inggris dan membuang semua kebudayaan Aborigin. Laporan Hakim Ronald Wilson juga menyebutkan praktik diskriminasi dan genosida dijalankan Pemerintahan Australia, bahkan setelah Australia secara sukarela menandatangani traktat internasional Piagam PBB 1948 praktek geonisida tersebut masih berlangsung.

Gambar Perjuangan Michael Anderson dan Suku Aborigin

Setelah lama berdiam diri tanpa melakukan perlawan maka pada 26 Januari tahun 1972 di saat perayaan Hari Australia, sebuah kelompok milisi kulit hitam membuat sebuah tenda di lapangan Gedung Parlemen Australia di Ibu Kota Canberra. Kelompok yang menamakan diri mereka sebagai “Gerakan Kedutaan Kemah Aborigin” ini mendukung hak atas tanah pribumi dan mendorong duta besar mereka, Michael Anderson, menjadi perhatian internasional. Anderson mengenyam pendidikannya di bidang hukum dan bekerja sebagai jaksa penuntut umum. Dia menjadi orang pribumi pertama Australia yang berpidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1981. “Tidak ada di dalam undang-undang Australia yang menunjukkan bagaimana Inggris memperoleh perlindungan politik dan berdaulat atas Bangsa Aborigin,” kata Anderson. “Mereka tidak pernah meminta kedaulatan kita, dan kita tidak pernah menyerahkan. Jadi kami datang dengan sebuah hipotesis bahwa Inggris tidak pernah benar-benar punya kuasa di negeri ini. ”Anderson merupakan penggerak Pemerintahan Sementara Bangsa Pertama Persatuan Nasional, sebuah organisasi yang membawahi dan mewakili aspirasi dari 300 anggota Bangsa Aborigin Australia ingin berdaulat.

Tangga 31 Maret 2013 suku Aborigin menunjukkan keinginannya merdeka dari Inggris. Mereka ingin mengakhiri pemerintahan kolonial yang telah berlangsung lebih dari 200 tahun, dengan mengirim surat kepada Ratu Elizabeth II dan pemerintah Australia. 30 Maret 2013, Bangsa Aborigin juga telah mendeklarasikan berdirinya Republik Murrawarri atau Murrawarri Republic, yang menjadi rumah bagi orang Aborigin tinggal, sekitar 750 kilometer barat laut Kota Sydey, Negara Bagian dari New South Wales (NSW). Sharni Hooper sendiri merupakan anak dari Ketua Dewan Rakyat Murrawarri, Fred Hooper.

Hingga kini banyak dilakukan penelitan-penelitan dan riset yang menyangkal bahwa bukanlah Columbus sang penemu Benua Amerika Atau James Cook penemu Benua Australia. Benar atau tidaknya keberadaan adalah rahasia Tuhan. Namun satu yang pasti SDA Papua begitu menggoda dan banyak Bangsa didunia yang ingin sekali mencaplok Papua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline