Lihat ke Halaman Asli

The Love Guru Sebuah Apresiasi dari Mike Myers Bag 2

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semua orang memiliki Guru diakui atau tidak, di ingat atau dilupakan kehadiran seorang Guru di dalam kehidupan akan selalu ada. Di dalam film ini tugas Guru Pitka adalah menemukan kembali Daren Roanoke dengan Cintanya agar Prudence, kebijaksanaan dapat kembali menemani kehidupan Daren Roanoke. Dalam proses tersebut Guru Pitka memiliki metode yang intinya adalah membebaskan Daren Roanoke dari belenggu emosinya, dari cengkaran mindnya, dari cengkraman pola pikir yang sudah terbentuk. Oleh karenya metode Guru Pitka sangat aneh, bahkan cenderung nyeleneh, karena memang apa yang di lakukan oleh Guru Pitka untuk membebaskan Daren Roanoke dari cengkraman mindnya, menurut Guru Pitka “Kebingungan yang baik akan membebaskan kita dari cengkaraman emosi dan mind”.

Banyak sekali perintah dari sang Guru di sini yang justeru saling bertentangan, namun pada akhirnya membebaskan Daren Roanoke dari cengkaraman mindnya, dan metode-metode seperti ini sering kali disalah artikan, banyak juga yang mungkin tidak siap dan kemudian menarik diri, merasa di permainkan dan kemudian sakit hati dan menyebarkan fitnah untuk memuaskan rasa sakit hatinya. Namun seorang Guru seperti Guru Pitka tidak akan mengubris hal-hal seperti itu, dia akan terus melanjutkan pelajaran agar siapapun dapat menyadari Gee You Are YOU (Kau adalah kau).

Aprsiasi Seorang Daren Roanoke

Bagi Daren Roanoke pengalaman bersama Guru Pitka adalah sebuah pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan dapat dibayar dengan apapun, di mana Daren Roanoke dapat kembali menemukan cintanya, menemukan Prudence, sang kebijaksanaan. Tentu saja Daren Roanoke akan sangat berterimakasih kepada Guru Pitka, dia akan mencium kaki sang Guru seperti dia mencium kaki orang tuanya. Karena hanya sentuhan cinta yang dapat menemukan seseorang pada cinta, dan sentuhan cinta Guru Pitkalah yang kemudian membuat Daren Roanoke kembali dapat menemukan cintanya. Dan oleh karena itulah Guru Pitka di sebut Guru Cinta, The Love Guru. Karena cinta Guru Pitkalah, Daren Roanoke mencintai Guru Pitka. Cinta sang Guru itulah kemudian yang membuat seorang Daren Roanoke memberikan penghormatan yang sangat tinggi, setinggi penghormatan kepada orang tuanya. Sesederhana itu.

Intrepretasi Yang Dangkal

Ketika saya pertama kali menonton film ini, entah saya sudah berapa kali memutar film ini untuk mengingatkan saya bahwa saya harus senantiasa berterimakasih kepada para Guru yang sudah berkenan mengajarkan saya di kehidupan ini. Sewaktu pertama menonton film ini, seorang teman berkomentar, “wah kalau di Indonesia penghormatan seperti itu (penghormatan Daren Roanoke dan murid-murid Guru Pitka lainnya, kepada Guru Pitka) akan di artikan berbeda, bisa di tuduh sebagai pengkultusan”

Waktu itu saya tidak merespon banyak, hanya sekedar numpang lewat pendapat teman tersebut. Namun kemudian ketika mondok di Pelabuhan Ratu, ada sebuah komunitas pecinta budaya yang sering main kepadepokan pak War tersebut berkeluh kesah ketika kelompok ini memasang patung Semar berukuran raksasa, para pemuka agama di daerah mereka marah dan ngamuk, mereka di tuduh melakukan pengkultusan terhadap patung semar. Padahal apa yang komunitas ini lakukan adalah merupakan penghormatan, merupakan apresiasi kepada kebijaksanaan leluhur yang dalam hal ini di wakili oleh Semar. Buat orang Jawa Semar adalah merupakan symbol dari kebijaksanaan.

Ada yang aneh memang dengan pola pikir kita, kita di perbolehkan memasang simbol-simbol agama yang kita percayai bahkan dalam ukuran terbesar sekalipun, bahkan ada yang di beri penghargaan dan di perlombakan (pamerkan). Namun ketika orang lain memberikan apresiasi kepada sesuatu yang berifat lebih pribadi, kita berang lantaran hal itu tidak sesuai dengan keperyaan kita. Sebuah pola piker yang arogan dan sangat egois. Hal-hal sepeti ini hanya menandakan satu hal bahwa kita semua memiliki daya interpretasi yang dangkal.

Kita Tidak Bisa Membatasi Sebuah Bentuk Apresiasi

Ketika Megawati masih menjabat sebagai Presiden ada seorang petani singkong, kalau saya tidak salah ingat dari daerah Bogor, yang ketika panen memberikan dua keranjang singkong yang di tanam dan di rawat dengan segenap perasaan, di kemas dan di antar sendiri ke Istana presiden untuk di persembahkan kepada presiden Megawati. Hal itu bisa saja diartikan bahwa orang ini melakukan pengkultusan terhadap Megawati, terlebih lagi orang tersebut memasang photo dan poster Megawati di dalam rumahnya dalam ukuran besar. Tidak, orang tersebut, petani tersebut tidak mengkultuskan Magawati, petani itu mencinta Mengawati. Dan persembahan singkong, pemasangan Photo adalah merupakan bentuk apresiasi cinta pertani tersebut terhadap sosok Megawati. Apresiasi petani tersebut wujudnya berbeda dengan apresiasi Mike Myers terhadap sosok yang memiliki arti didalam kehidupan dirinya dalam hal ini adalah seorang Guru yang sempat di temui oleh Mike Myers di India, dari Guru inilah Mike Myers mendapatkan sebuah pengalaman berarti, dan kemudian menuangkan apresiasinya terhadap sosok tersebut menjadi sebuah film yang menghibur dengan gaya penyajian Mike Myers. Bisa saja gaya konyol Mike Myers ini justeru diarikan sebagai bentuk pelecehan terhadap Guru. Bisa saja, kita memiliki kebebasan dalam mengartikan sebuah bentuk apresiasi, namun kita tidak bisa membatasi sebuah bentuk apresiasi. Kita tidak dapat membatasi apresiasi seseorang terhadap seseorang, dan kemudian menaruh tuduhan sebagai pengkultusan hanya karena kita tidak sependapat dengan bentuk dari apresiasi orang tersebut. Ada yang salah dengan pola pikir kita saat ini, dan setelah kembali saya menonton film The Love Guru, satu hal yang paling mendasar dari kesalahan kita semua saat ini adalah kita sudah tidak mempunyai cinta, dan kondisi tanpa cinta tersebutlah yang kemudian membuat kita menjadi berprilaku absurd seperti sekarang ini.

“Bila Anda penyayang, Anda akan menjadi pemberi. Dan karena Anda memberi, Anda banyak menerima. Ketahuilah, kasih sayang mengubah pemberian menjadi penerimaan. Ingatlah, bahwa hanya memiliki harta – tidak menjadikan kita kaya. Bahwa bukan jumlah dan kualitas harta yang menjadikannya kekayaan, tetapi cinta dan kecintaan di dalam mendapatkan, memelihara, dan berbagi-lah yang menjadikan sebuah kehidupan itu kaya” (The Love Guru).

Selesai.

Refrensi : The Love Guru is a 2008 American comedy film, directed by Marco Schnabel and starring Mike Myers and Jessica Alba along with Romany Malco and Justin Timberlake.

= = = =

Di Publikasikan di :

http://www.surahman.com/

http://www.oneearthmedia.net/ind

http://www.facebook.com/su.rahman.full

http://www.kompasiana.com/surahman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline