oleh Wayan Suriastini Pelayayan PPSTK 13 Februari 2011 adalah pelayanan ke empat yang diberikan di dusun adopsi, dusun Ngaglik, Desa Krinjing. Orang dewasa muda, lanjut usia dan remaja dengan pertemuan ke empat ini telah dua kali mendapatkan latihan therfa–terapi untuk menghilangkan rasa cemas dengan mengluarkan memori-merori terpendam yang menggagu seperti dalam periode pasca merapi mengeluarkan trauma-trauma yang ada karena letusan merapi dengan mengeluarkan teriakan ha.. ha.. ha… Pertama diberikan pada pelayayan kedua karena permintaan dari sebagian warga yang sebelumnya pernah mendapatkan dari tim PPSTK saat mereka ada di pengungsian di Magelang. Kedua adalah tadi pagi. Terapi yang diakhiri dengan afirmasi “aku sangat bahagia” ini menghatarkan setiap orang yang melakukanya dengan sungguh-sungguh menggapai ketenangan pikiran. Sementara itu bagi anak-anak dilakukan dengan cara meminta mereka menggambarkan apa yang mereka ingat tentang Gunung Merapi. Sebanyak lima piluh persen (24 orang) dari anak-anak ini masih menggambarkan gunung Merapi dalamkeadaan meletus. Ketika diminta untuk menceritakan gambarnya, ada anak yang menyebutkan jalan di gambarnya adalah jalan evakuasi. Seorang anak TK A mengatakan setelah meletusnya gunung merapi seperti yang dia gambarkan di kertasnya,dia mengatkan mengungsi. Penggagas terbentuknya program ppstk dan sekaligus pembina kami, Bapak Anand Krishna,ketika dikirimkan beberapa photo dari gambar anak-anak ini mengatakan ”berarti masih trauma, tapi saya juga melihat mereka menggambarkan pepohonan segala. Itu bagus. Focus mereka dipindahkan dari letusan ke pemandangan yg indah”, kemudian beliau langsung memberikan petunjuk latihan yang perlu diberikan. Sebagain dari anak-anak, menggambarkan merapi dalam keadaan tenang dan Indah.Dibagian akhir sebelum sack time, anak-anak diingatkan dengan peragaan langsung mencuci tangan pakai sabun dan dengan cara yang benar. Pelayanan medis seperti pada kunjungan sebelumnya juga diberikan dalam kunjungn ke empat ini. Pelayayan anak usia dini yaitu bagi anak-anak yang masih berumur tiga tahun atau kurang mulai diadakan sejak pertemuan dua minggu yang lalu karena adanya kebutuhan. Ibu-ibu dewasa muda banyak membawa anaknya saat ikut terapi, agar sang ibu tidak terganggu oleh anaknya selama pelayayan maka dibentuklah kelomok ini. Dikempok ini anak-anak disediakan sejumlah mainan yang mendidik. Anak-anak sangat menikmatinya. Personil PPSTK kali ini selain dari Joglosemar, Magelang dan Pati juga mendapatkan dukungan dari Bandung. Teman-teman mahasiswa teknik sipil UGM yang berjumlah 14 orang juga hadir, mereka mensurvai dam yang jebol lima minggu yang lalu bersama-sama dengan Pak Triwidodo, Ardi dari Anad Krishan centre yang juga seorang teknik sipil serta Rahma beberapa teman lainnya. Kunjungan ini adalah bagian dari upaya untuk membantu warga membangun kembali damnya yang jebol karena sangat dibutuhkan sekali oleh warga dusun ngaglik untuk mengairi sawah/tegalannya yang merupakan sumber pendapatan utama masyarakat. Sumber : http://www.facebook.com/notes/wayan-suriastini/ppstk-13-februari-2011-menggapai-ketenangan-pikiran/10150089389373616
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H