Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

Bersinergi untuk Mengembangkan Pantai Ngampa

Diperbarui: 10 Juli 2021   08:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Muttakun di Pantai Ngampa

"Bagaimana tenaga, pikiran kita berkolaborasi untuk menggarap destinasi wisata ini" Ungkap Ir. Muttakun saat menyambangi wisata pantai Ngampa, Jumat 9 Juli 2021.

Muttakun adalah Ketua Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Dompu-NTB. Sejauh ini perhatiannya terhadap pengembangan wisata pantai Ngampa patut diacungi jempol. Mulai dari menggelontorkan beberapa gazebo, memasukan eksavator untuk meratakan tanah di atas bibir pantai, hingga memberi atensi kepada pemerintah daerah untuk menaruh perhatian terhadap pengembangan dunia pariwisata terlebih pantai Ngampa.

Dokpri. Suradin 

Dokpri. Saat wawancara Ir. Muttakun

Dokpri. Suradin

Saya sedang tidak memujinya, tapi demikianlah kenyataannya. Saat bertemu dengannya di pantai Ngampa, ia mengutarakan beberapa terobosan yang nantinya ia lakukan demi kemajuan pantai Ngampa. Pertemuan ini bukanlah kali pertama. Sebagai jurnalis jalanan, saya sudah beberapa kali bersua dengan anggota legislatif yang di kenal dengan Jara Poro ini.

Dokpri. Muttakun, Indra Dan anggotanya

Di pantai Ngampa selain dirinya saya ngobrol dengan Indra pemilik Kaffe Ngampa yang satu-satunya baru berdiri. Kaffe ini menyediakan beragam minuman dan makanan bagi pengunjung. Beragam ide dan gagasan berseliweran untuk di sumbangkan demi satu tujuan yakni bagaimana pantai Ngampa ini bisa di kenal publik dan memberikan efek ekonomi bagi masyarakat setempat. Indra, dengan Kaffe mini miliknya ikut andil memberikan pelayanan kepada pengunjung agar mereka bisa berlama-lama berada di pantai Ngampa selain menikmati panorama alamnya yang eksotik.

Dokpri. Pantai Ngampa

Pantai Ngampa berada di bibir Teluk Cempi, Desa Cempi Jaya, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu-NTB. Pantai Ngampa memiliki panorama alam yang indah. Hamparan teluk Cempi yang membentang luas dengan deburan ombak yang eksotik. Belum lagi pasir putihnya yang memanjang jauh. Pengunjung tidak hanya menikmati keindahan pantai, tetapi gunung bersisian di bagian barat pantai menyuguhkan keindahan semesta.
Pantai Ngampa sebelumnya belumlah di jamah dengan kebijakan pemerintah. Seolah dibiarkan begitu saja tanpa pernah di perhatikan. Tidak ada riak-riak pengunjung. Bahkan nama pantai ini hanya di ketahui oleh segelintir orang saja. Namanya seolah terpendam karena ketenaran nama-nama pantai lain seperti pantai Lakey.

Dokpri. Suradin

Dokpri. Kaffe Ngampa

Dokpri. Suradin

Dokpri. Suradin

Tapi ketika di tata sekitar satu bulan yang lalu di tambah dengan promosi yang terus gaungkan, membuat pantai ramai pengunjung. Banyak yang penasaran lalu memenuhi hasratnya untuk menikmati panorama pantai Ngampa. Tidak hanya masyarakat umum, beberapa pejabat teras di kabupaten juga menyempatkan waktu untuk berpijak di atas pasir putih Pantai Ngampa.

Dukungan pemerintah desa dan masyarakat setempat menjadi salah satu daya ledak membuat Pantai ini mulai di tata dan di kelola dengan professional. Walaupun masih awal dengan infrastruktur yang terbatas, tapi upaya  untuk mewujudkan wisata pantai yang di idam-idamkan pengunjung bisa segera terwujud.

Dok. Kaffe Ngampa

Dokpri. Semua stakeholder

Saya menyadari, memang perlu ada kolaborasi semua elemen demi satu tujuan bersama. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat, tokoh pemuda dan media. Yang terakhir ini tidak bisa dinafikan. Media punya andil untuk memberikan informasi kepada publik. Mengabaikannya, sama saja menghilangkan satu kekuatan.

Lewat media, publik bisa mengenal pantai Ngampa. Memusuhi insan media merupakan langkah yang tidak bijak. Karena mereka bisa memberikan efek positif bagi pengembangan pantai Ngampa lewat tulisan-tulisannya.

Mari bergandengan tangan dengan semua pihak untuk kemajuan pantai Ngampa agar ekonomi masyarakat bisa melejit. Apakah Anda sepakat?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline