Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

No Document No History, Maka Mulailah Menulis

Diperbarui: 5 Juni 2021   06:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Suradin, Dompu-NTB, 

BAGI sebagian orang, menulis adalah pekerjaan yang serba sulit. Baginya, merangkai kata lalu berujung pada kalimat yang mudah dipahami seolah sama susahnya dengan menerima takdir yang tidak diinginkan. Tapi bagi sebagian yang lain, menulis adalah sesuatu yang menyenangkan sekaligus mengasyikkan. Sebagian lagi menilai dengan menulis otaknya akan ter-asa.

Apa pun pandangannya, menulis sangatlah penting. Sebab dengan menulis, seseorang bisa mengikat peristiwa demi peristiwa. Pasalnya, otak manusia tidak mungkin mampu menampung semua kisah yang di lewatinya di masa silam. Maka, dengan menuliskannya seseorang bisa membuka kembali lembaran masa lalunya lewat sebuah tulisan yang pernah ditinggalkannya.

Sebenarnya tidak ada rumus baku, bagaimana seseorang harus menulis yang baik. Semua orang punya cara dan metodenya sendiri dari mana ia memulai merangkai kalimat. Dan yang jelas tidak ada ketentuan permanen yang patut diikuti oleh seseorang yang ingin menulis. 

Rumus menulis ya menulis itu sendiri. Jika pun pernah membaca panduan menulis yang baik, maka itu hanya sebagai acuan dan penyemangat saja. Karena jangan sampai terpaku pada konsep serta teori menulis yang pernah dibaca yang sesungguhnya terlalu melangit, membuat seseorang sulit memulai menulis.

Dokpri. Suradin

Sebab, pilihan kata-kata yang berbau ilmiah atau menggunakan bahasa asing tidak lantas tulisan itu dianggap bermutu. Berbobot. Tidak sedikit tulisan  yang menggunakan kata-kata sederhana, bisa membawa penulisnya menjadi lebih dikenal publik. Semua orang ingin mengenalnya. Menyapanya.  Karena tulisannya dinilai renyah dan mampu diselami oleh setiap pembaca. Bahkan tidak sedikit tulisan yang demikian dapat menarik minat banyak orang ingin menuntaskannya sampai akhir kalimat.

Jika tulisan merupakan medium penyampaian maksud, maka akan lebih elok menggunakan kalimat yang sederhana dan bisa dimengerti. Tulisan yang baik adalah tulisan dapat di pahami semua kalangan. Maka jangan memaksakan diri menggunakan istilah yang membingungkan pembaca. Sapalah pembaca dengan kalimat yang membumi. Usahakan tidak ada jarak yang cukup jauh antara penulis dengan pembaca.

Buatlah pertemanan dengan banyak pihak lewat tulisan. Bisa. Tentu saja bisa. Banyak penulis dikenal publik karena terlebih dahulu mengenal karya-karyanya. 

Contohnya, Yusran Darmawan. Seorang blogger terkenal di tanah air. Dengan blog Timur -Angin yang dikelolanya ia banyak di kenal publik, baik secara langsung, bahkan lebih banyak lewat tulisan-tulisannya. Dan saya salah satu yang mengenalnya lewat tulisannya yang bernas di Timur - Angin. Dan saya menaruh harap ingin berjumpa dengannya di kemudian hari.

Dokpri. Suradin

Kenapa tulisan dianggap sangat penting. Tentu banyak jawaban yang bisa diuraikan untuk menjawab pentingnya tulisan. Salah satu contohnya, tidak sedikit perdebatan tentang pengklaiman sejarah karena minimnya tulisan yang ditinggalkan di masa lalu. 

Sehingga dalam sejarah, dikenal dengan ungkapan 'No documents no history ". Sebuah kalimat yang dianggap ekstrem karena jika tidak ada dokumen maka tidak ada sejarah. Bisa dibayangkan jika suatu daerah tidak meninggalkan tulisan apa-apa tentang masa lalunya, maka daerah tersebut tidak memiliki sejarah sama sekali. Miris bukan.

Bahkan tidak sedikit perdebatan tentang sejarah menyangkut ada dan tidak adanya tulisan sebagai rujukan. Maka, polemik yang muncul dan kadang berujung pada konflik antar daerah karena pengklaiman sejarah. Saling bantah membantah dengan tulisan yang minim tapi over interpretasi. Terlebih diperparah lagi jika sejarahnya ditunggangi oleh kepentingan tertentu, baik karena ada unsur politik terlebih perebutan sumber ekonomi. Maka habislah daerah tersebut.

Tulislah apa yang ingin Anda tuliskan. Apa saja? Ya, apa saja. Bahkan ketika Anda makan dan minum pun di rumah bisa di tulis. Anda punya cara sendiri bagaimana merangkainya dengan kalimat sesuai seleranya. Tidak akan ada yang menghukum Anda hanya karena salah huruf atau kalimatnya tidak nyambung satu dengan yang lain. Anda punya hak prerogatif menentukan alur cerita yang Anda inginkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline