Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

Banjir Bandang Merenggut "Senyum" Warga Bima Dompu

Diperbarui: 6 April 2021   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Relawan Pemuda Kecamatan Hu'u, Dompu-NTB, 


BANJIR bandang menghantam pemukiman masyarakat di dua kabupaten sekaligus, Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, Jumat, 2 April 2021. Di Bima, puluhan rumah di beberapa desa dihantam banjir bandang yang disinyalir luapan air dari Bendungan PelaParado. 

Selain itu, sekian hektar persawahan, ladang warga ikut direndam banjir bandang. Fasilitas seperti kantor pemerintahan, desa, camat, pasar, bahkan jembatan penghubung desa putus karena dihantam banjir. Kerugian material diperkirakan mencapai angka miliaran rupiah.

Dokpri. Bersama TNI

Dokpri

Dokpri

Perhari ini, Senin, 5 April 2021, banjir masih menggenangi beberapa Desa di Kabupaten Bima. Sementara di beberapa desa yang lain puluhan rumah masih menyisakan lumpur serta tumpukan kayu dan sampah-sampah dampak arus banjir yang menerjang. Setelah air mulai surut, warga mulai panik. 

Gelisah. Mereka membutuhkan asupan bantuan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan yang paling mendasar adalah nasi dan air bersih. Pasalnya, sejak banjir datang, semua isi rumah warga tergenang air. 

Lumpur telah mengotori sumur dan sumber air bagi warga sekitar. Sehingga sangat dibutuhkan gerakan kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan dasar ini.

Pemerintah bergerak cepat. Mulai dari Gubernur hingga Bupati Bima sejak mengetahui informasi banjir, langsung turun di beberapa desa untuk membantu warganya. 

Bahkan di salah satu media online, Gubernur tidak mengenakan alas kaki demi bersalaman dan menyalurkan bantuan. Dengan kewenangannya, gubernur memaksimalkan upaya untuk tanggap darurat bencana.

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Hampir semua perangkat daerah bergerak cepat untuk membantu warga yang terdampak. Mulai dari BPBD, beberapa anggota DPRD hingga istri wakil wali kota Bima ikut turun membawa bantuan. Respon cepat mereka perlu diapresiasi terlepas sudut pandang beberapa pihak yang menyebutnya pencitraan.

Tapi, kehadiran pemerintah di tengah warganya yang terkena musibah adalah suatu keharusan. Patut di syukuri walaupun itu memang kewajibannya. Minimal mereka tidak berleha-leha dengan AC di kantornya. 

Lalu menyaksikan korban banjir di layar kaca dan handphonenya. Kehadiran pejabat, selain melihat dampak banjir dari dekat, juga bisa menjadi referensi untuk merumuskan paket kebijakan di pemerintahan demi membantu korban banjir bandang.

Dokpri. Bung Fudin

Dokpri

Dokpri

Selain itu, perhatian media, terlebih median online telah membantu memberikan asupan informasi ke publik. Berita tentang banjir di Bima berseliweran di kanal Facebook, YouTube dan via WA. 

Publik dari pulau seberang, bahkan warga +62 di seluruh tanah air ikut bersimpati atas korban banjir yang ada di wilayah ujung pulau Sumbawa ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline