Lihat ke Halaman Asli

Suradin

Penulis Dompu Selatan

Drama Adu Pinalti Menentukan Kemenangan di Turnamen Daha Cup II

Diperbarui: 8 Juli 2020   22:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri. Drama adu penalti

KEMBALI pertandingan tersaji di turnamen bola mini dan bola dangdut, desa Daha, Kecamatan Hu'u, Dompu-NTB, Rabu, 8 Juli 2020. Pertandingan di hari keempat, partai pertama, mempertemukan antara kesebelasan Tolo Ncanga Sehati berhadapan dengan Meci Rahi.

Di awali bola dangdut di partai pertama, dimana kedua kesebelasan didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga. Dimana pertandingan berjalan sangat seru dan menghibur. Seperti di hari sebelumnya, penonton memadati pinggir lapangan. Dan kali ini, pagar lapangan sudah diperbaiki oleh panitia dengan menggunakan kayu dan bambu. Untuk diketahui, di hari sebelumnya, pagar lapangan pernah roboh karena tidak mampu menahan jumlah suporter yang merangsek masuk ke lapangan. Bahkan, di tiang-tiang penyanggah panitia sengaja mengoleskannya dengan oli, agar penonton tidak menaiki dan memegangnya.

Dok. Dedi

Dokpri. Pak Wan, wasit utama

Dokpri. Panitia

Dokpri. Halimah Fadli, istri orang nomor satu di desa Daha

Dokpri. Penonton

Dokpri. Tempat Kepanitiaan

Jalannya Pertandingan


Di babak pertama, kedua kesebelasan, baik Tolo Ncanga Sehati yang diarsiteki oleh Cherly, mampu memberikan perlawanan yang masif terhadap tim kesebelasan Meci Rahi. Jual beli serangan tidak terhindarkan, karena kedua kesebelasan memiliki pemain-pemain yang sudah sering melalang buana dalam liga tarkam.

Hal ini terlihat, di menit-menit awal pertandingan. Para pemain Tolo Ncanga Sehati sering mencoba melakukan serangan di sisi kanan pertahanan lawan. Dan ini cukup merepotkan pemain-pemain belakang Meci Rahi. Namun, setelah di bombardir oleh serangan-serangan kesebelasan Tolo Ncanga Sehati, akhirnya gawang Meci Rahi kebobolan juga.

Dokpri. Kesebelasan Meci Rahi

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Berawal dari serangan balik, dengan umpan-umpan pendek yang cukup baik, sehingga barisan belakang Meci Rahi kerepotan menghalau serangan para pemain Tolo Ncanga Sehati. Setelah terjadi perebutan bola di mulut gawang Meci Rahi, seorang pemain Tolo Ncanga Sehati memanfaatkan peluang dengan menendang si kulit bundar dengan cukup keras, sehingga memaksa penjaga gawang Meci Rahi memungut bola di gawangnya sendiri.

Setelah tertinggal satu kosong, para pemain Meci Rahi mencoba menyamakan kedudukan. Beberapa kali serangan mereka cukup merepotkan barisan pertahanan tim Tolo Ncanga Sehati, namun karena penyelesaian akhir yang tidak sempurna, maka serangan tersebut selalu gagal.

Dokpri. Kesebelasan Tolo Ncanga Sehati

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Sampai pluit panjang dibunyikan oleh wasit utama, menandakan babak pertama berakhir. Keunggulan masih mampu dipertahankan oleh kesebelasan Tolo Ncanga Sehati atas lawannya. Namun demikian, selama babak pertama, demi menjaga agar tidak mampu di samakan oleh kesebelasan Meci Rahi, para pemain Tolo Ncanga Sehati telah mengeluarkan permainan terbaiknya untuk menjaga keunggulannya. Dan itu berhasil.

Setelah turun minum, dan di babak kedua dilanjutkan, kesebelasan Meci Rahi, nampaknya merubah pola permainannya. Hal ini sebagai upaya untuk membongkar barisan pertahanan Tolo Ncanga Sehati yang begitu rapat di babak pertama. Namun demikian, kedua tim sama-sama memiliki barisan pertahanan yang cukup tangguh, sehingga serangan yang bertubi-tubi selalu gagal sebelum memasuki areal pertahanan lawan.

Dokpri

Dokpri

Dokpri. Kesebelasan Tolo Ncanga Sehati

Dokpri. Pemain sedang berjoget

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Dokpri

Perubahan pola permainan yang ditunjukkan oleh kesebelasan Meci Rahi, ternyata membuahkan hasil. Tidak lama setelah babak kedua dilanjutkan, seorang pemain Meci Rahi mampu menyamakan kedudukan dengan memanfaatkan serangan balik yang cepat. Serangan ini berawal, ketika pemain belakang Meci Rahi menendang bola melambung jauh ke daerah pertahanan lawan. Sehingga hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh ujung tombak mereka, untuk merobek jala lawan. Satu sama.

Setelah kedudukan satu sama, permainan kedua tim mencoba memperagakan permainan yang terbuka. Sehingga, kembali jual beli serangan tidak terhindarkan. Intruksi pelatih serta ofisial kedua kesebelasan di pinggir lapangan mewarnai jalannya pertandingan. Hingga pluit panjang dibunyikan oleh wasit utama, menandakan berakhirnya babak kedua, kedudukan kedua tim sama-sama kuat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline