PERJALANAN saya menuju Desa Hu'u, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu NTB, memakan waktu kurang lebih 15 menit dari kampung saya di Desa Rasabou.
Perjalanan kali ini saya akan mengunjungi masyarakat nelayan yang sedang mengambil dan mengeringkan rumput laut di selatan Desa Hu'u. Untuk sampai di lokasi, saya harus melewati perkampungan warga kemudian menyusuri jalan yang belum di aspal di pinggir pantai.
Sesampainya di tempat tujuan, saya memakirkan roda dua yang saya bawa di ujung masuk dermaga, kemudian menyaksikan para nelayan, ada yang menurunkan rumput laut di atas perahu kemudian membawanya ke pesisir pantai, ada juga ibu-ibu sibuk mengeringkan rumput laut di sepanjang pantai.
Sesaat kemudian, saya mencoba memotret pemandangan sekitar, sambil menyaksikan perahu-perahu ditambatkan yang tak jauh dari bibir pantai.
Di pantai ini, ada dermaga yang kelihatannya sudah tidak berfungsi lagi, karena beberapa tiangnya sudah patah, beberapa bagiannya sudah berkarat, dan diujung depannya sudah tak berfungsi lagi untuk sandar kapal dan perahu. Namun, bagian yang lain masih digunakan oleh nelayan untuk menjemur rumput laut dan ikan hasil tangkapan nelayan.
Pada kesempatan tersebut saya beruntung bisa berbincang-bincang dengan seorang nelayan yang bernama Syafrudin warga asli Desa Hu'u. Pria tamatan sekolah menengah tingkat atas ini, sudah tiga tahun menjalani profesinya sebagai nelayan.
Menurutnya, menjadi seorang nelayan harus benar-benar memahami lokasi tangkapan, cuaca serta perlengkapan yang dibutuhkan selama ada di laut. Selain itu, perlu belajar juga kepada para nelayan yang sudah berpengalaman.
Pengalaman karena seringnya berlayar baik mencari ikan dengan jaring, memancing dan mengambil rumput laut, akan menjadi modal berharga dalam setiap mengarungi lautan, bahkan pengalaman pahitpun itu bisa memberikan pelajaran yang berarti.
"Pernah satu kali, saya bersama dengan 3 kawan pergi memancing dengan perahu saya, ketika itu tidak jauh dari pantai Lakey. Sekitar jam 12 malam tiba-tiba ombak besar datang, di tambah lagi dengan hujan yang sertai angin kencang. Kemudian saya manarik jangkar agar bisa terhindar dari ombak, saya panik karena pikirkan kawan-kawan yang lain.
Namun, bersyukur ketika itu ada perahu lain yang cepat datang menolong untuk menarik perahu kita. Andaikan tidak ditolong, kemungkinan kita akan mati," Ujarnya.
Menurutnya kalau ingin berlayar sangat bergantung dengan cuaca. Jika cuaca bersahabat, pasti akan berlayar, dan biasa satu perahu bisa tiga orang atau bisa kurang dari itu. Sangat bergantung pula pada apa yang menjadi tujuan pada saat berlayar.