Lihat ke Halaman Asli

KMP = Koalisi Merah Putih atau Koalisi Mulut Perut ??

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah ajang pesta demokrasi 5 tahun usai, yang ditandai keputusan final dari MK terkait sengketa Pemilu Presiden dan Wakil presiden. perang antara dua kutub antara Koalisi Tanpa syarat (katanya?) yang berjendralkan Jokowi dan JK dengan Koalisi Merah Putih (benarkah?) yang dikomandoi Prabowo dan Hatta belum juga menemukan ujung. Seperti suatu lingkaran , yang tidak diketahui ujung dan pangkalnya.

Dalam beberapa bulan akhir, sinyal tersebut bisa dikatakan benar. Jika melihat Media massa baik elektronik dan  cetak, kedua kutub tersebut tidak henti hentinya melemparkan tuduhan kepada masing masing pihak dan merasa pihaknya yang paling benar. Terbukti dalam kasus , yakni mekanismi pemilihan kepala daerah , ada yang langsung dan melalui DPRD. Keduanya memiliki argumen yang membenarkan kepusannya tersebut.

Seperti yang kita ketahui KMP dengan getol-etolnya menyatakan pemilihan kepala daerah baik Gubernur maupun Bupati/Walikota harus dipilih oleh DPRD dengan argumen sila ke-4 sebagai dasar mereka, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam permusyawaratan perwakilan. Mereka juga melihat dari banyaknya anggaran yang tebuang sia-sia baik dari penyelenggara maupun dari partisipan yang mengikutinya. Alangkah lebih baiknya anggaran sebesar itu bisa dialirkan untuk kebutuhan yang lebih mendasar, seperti pendidikan, kesehatan dan pembangunan infrastuktukk.

Banyak ahli dari berbagai latar belakang kecakapan, berpendapat mengenai wacana KMP tersebut. Pro kontra pun datang. Jika begini menurut hemat saya, rakyat yang menjadi korban dengan kedua belah pihak yang bertikai. Namun menurut keterbatasan ilmu yang saya miliki, langkah yang diambil oleh KMP itu hanya imbas dari kekecewaan mereka akan hasil dari pesta demokrasi yang telah usai. Dan lagi-lagi masalah ini akibat dari perebutan kekuasaan oleh elit-elit ‘politik’

Dengan tidak sengaja, ketika saya mengisi waktu luang dengan membaca. Ada yang menarik dari buku karang  Prie GS yang berjudul Waras di Zaman Edan, dalam salah satu tulisannya beliau menulis Koalisi Murut Perut. Sepontan pikiran saya tertuju pada Kolaisi merah Putih, uang jika disingkat kedua istilah tersebut sama-sama memiliki singkatan KMP.

Dalam tulisanya , beliau mengungkapkan koalisi yang begitu hebat dari kedua nya (mulut dan perut) yang disebutkan bahwa “mulut sekecil itu sanggup merangkup tak terbatas kata dan bisa bicara apa saja. Kalau perlu, soal-soal yang tidak nyata demi untuk mengisi perut yang sebesar itu. Eloknya, perut sebesar itu adalah yang sering merasa sanggup menampung seluruh isi jagat raya sampai-sampai ia memerintahkan mulutu untuk melahap apa saja”

Jika dilihat dari apa yang ditulisknnya, menurut kacamata saya ada kemiripan dari Koalisi Merah putih dengan Koalisi Mulut Perut. Mereka sama sama akan mengikuti nafsu bukan kebutuhan. Koalisi Merah Putih lebih mementingkan kekuasan dari pada akan hak rakyat dengan memangkas hak akan memilih kepala daerahnya. Sedangkan Koalisi Mulut Perut lebih mementingkan apa yang menurutnya enak (nafsu) daripada apa yang dibutuhkan untuk nutrisi, vitamin dll. Padahal buku yang saya baca ini diterbitkan jauh sebelum hiruk puikuk kedua kutub berseteru, yakni April 2013.

Mungkin Tuhan menjawab keresan-keresan yang saya dapatkan akibat ulah elit-elit politik yang sedang berseteru di senayan melawati tulisan ini. Dan lebih meyakinkan saya akan membuat keputusan yang bahwasanya keputuan Koalisi Mulut Perut itu salah dan hanya memintingkan kesenengannya daripada kebutuhan rakyanya, sekali lagi saya tandaskan, Rakyat Indonesia  tidak diam, kepala mereka berisikan pikiran yang berseliweran akibat ulahmu, Rakyat Indonesia tidak memjamkan mata, mereka melihat apa yang kamu lakukan. Kamu sekarang bukan Koalisi Merah Putih yang dengan angan-angamu ingin Indonesia BERDIKARI seperti cita-cita agung pendahulu kita,Soekarno. Melainkan Koalisi Mulut Perut yang seluruh gerakan politikmu sebetulnya tak lebih dari pembungkus kebutuhan Mulut dan perut (kekuasaan dan jabatan) saja. Sungguh mulia cita-citamu kini.

Terima kasih ALLAH SWT, Tuhan yang menuntunku untuk memgisi waktu luangku dengan membaca buku Waras di Zaman Edan.

Surabaya Selatan , 15 September 2014

M Waliyul Hakim




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline