Lihat ke Halaman Asli

Lapindo, Belajarlah Dari Teluk Meksiko

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah terjadinya semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur yang tak kunjung usai hingga saat ini, beberpa bulan lalu terjadi hal serupa di teluk Meksiko.

Pada tanggal 20 april 2010, di Teluk Meksiko terjadi kebocoran minyak saat proses pengeboran minyak di laut lepas oleh perusahaan minyak British Petroleum (BP), sehingga minyak mencemari sebagian lautan Meksiko. Seperti halnya warga Porong yang khawatir akan dampak lumpur Lapindo, warga yang tinggal disekitar pantai Meksiko pun juga resah akan kebocoran minyak yang terjadi dilautan Meksiko jika tidak dapat dihentikan akan mencemari lingkungan sekitar. Namum pemerintah Amerika yang dipimpin oleh presiden Obama segera bergerak cepat untuk mengatasi hal tersebut. Dengan bekerja sama dengan British Petroleum (BP) dan pihak-pihak lainya yang berkepentingan, mereka bekerja secara bersama-sama dan pengerjaannya dilakukan dalam kurun waktu yang bersamaan, mulai dari memasang alat untuk membatasi luasnya pencemaran minyak dengan mengendapkan minyak dan ditampung ke kapal-kapal tangker hingga sengaja membakar sebagian minyak. Selain itu, British Petroleum (BP) melakukan cara penanggulangan yang sama dengan yang dilakukan di lumpur Lapindo yaitu dengan cara relief well.

Kurang lebih 3 bulan upaya menutup kebocoran minyak tersebut membuahkan hasil. Untuk sementara kebocoran minyak dapat ditutup untuk sementara dan selanjutnya akan dilakukan penutupan permanen.

DR.Ir. Rudi rubiandini, pakar pengeboran ITB mengatakan antara lumpur Lapindo dengan yang terjadi di Teluk Meksiko hampir sama. Bedanya lumpur Lapindo terjadi di daratan dan yang terjadi di Teluk Meksiko terjadi di lautan dan bahayanya lebih besar. Namun selama kurang lebih 3 bulan Pemerintah Amerika dan British Petroleum (BP) berhasil mengatasi kebocoran minyak tersebut dengan cara yang sama yang dilakukan di lumpur Lapindo. Seharusnya kejadian semburan Lumpur di Porong, Sidoarjo juga dapat dihentikan dalam kurun waktu yang singkat jika pada saat itu pihak Lapindo tidak menghentikan proses penutupan dengan alasan kehabisan dana. Kerjasama antara pemerintah Amerikan dan British Petroleum (BP) perlu dicontoh dalam penanggulangan semburan lumpur Lapindo. Biaya yang dikeluarkan untuk mengatasi kebocoran di Teluk Meksiko kurang lebih 1 triliun.

Sekjen Gerakan Menutup Lumpur Lapindo, Bambang Sulistomo, mengatakan butuh upaya bersama antara pemerintah, pihak Lapindo dan masyarakat Indonesia untuk segera mengatasi semburan lumpur Lapindo. Namun alangkah baiknya jika yang bertanggung jawab adalah pihal Lapindo yang sebagai pemicu semburan tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline