Lihat ke Halaman Asli

Supriyono

Dosen Teknik Informatika

Peran Kelas Parenting Holistik Integratif dalam Mewujudkan Keluarga Sehat: Kegiatan Pengabdian Masyarakat Qaryah Thayyibah UIN Maulana Malik Ibrahim

Diperbarui: 29 September 2024   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil Pengolahan Data dari Laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting Kabupaten/Kota 2021-2022 (dokpri)

Stunting masih menjadi masalah serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Malang, di mana prevalensi stunting tercatat sebesar 14,1% pada tahun 2022. Sebagai upaya responsif terhadap tantangan ini, Pemerintah Kabupaten Malang bersama sejumlah mitra, termasuk lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) dan Qaryah Thayyibah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, menggelar program inovatif melalui Kelas Parenting Holistik Integratif (PHI). Program ini bertujuan untuk mendukung upaya penurunan angka stunting dengan fokus pada peningkatan pengasuhan anak yang komprehensif dan menyeluruh.

Program PHI ini diselenggarakan di PAUD Kecamatan Donomulyo, dan menyasar peningkatan pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran orang tua mengenai pentingnya pengasuhan anak. Pendekatan holistik yang diterapkan dalam program ini meliputi aspek-aspek penting seperti pemenuhan kebutuhan gizi anak, kesehatan fisik, perkembangan emosional, hingga perlindungan anak dari kekerasan dan lingkungan yang tidak aman.

Kolaborasi Strategis dengan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Upaya ini semakin diperkuat melalui kolaborasi dengan Program Pengabdian Masyarakat Qaryah Thayyibah dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Tim UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah 2024 yang dipimpin oleh Prof. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd. dan Supriyono, S.Kom., M.Kom. turut serta memberikan pendampingan teknis dan edukasi kepada para guru, kepala sekolah, dan orang tua mengenai implementasi Kelas Parenting Holistik Integratif. Tim ini berperan penting dalam pengelolaan program, termasuk pengoptimalan penggunaan Kit Stunting, yaitu alat bantu edukasi yang dirancang untuk membantu orang tua dalam mendeteksi dini dan mencegah stunting melalui intervensi gizi dan pengasuhan yang tepat.

Kit Stunting berfungsi sebagai perangkat edukasi yang meliputi alat pengukuran gizi anak dan materi informatif terkait 1000 hari pertama kehidupan anak, yang merupakan periode krusial dalam pencegahan stunting. "Melalui Kit Stunting, kami ingin memberikan panduan praktis kepada orang tua agar mereka lebih memahami cara memenuhi kebutuhan gizi anak secara optimal," jelas Prof. Dr. Hj. Sutiah, M.Pd.

Prof. Sutiah juga menekankan bahwa pendekatan Participatory Action Research (PAR) menjadi inti dari pelaksanaan program ini. "Kami memfasilitasi orang tua dan guru untuk bekerja sama dalam mengembangkan pola pengasuhan yang berbasis data dan intervensi langsung. Pendekatan partisipatif ini memungkinkan komunitas terlibat aktif dalam proses pencegahan stunting," tambahnya.

Sementara itu, Supriyono, S.Kom., M.Kom., berfokus pada aspek teknologi dalam program ini, dengan memanfaatkan data yang dikumpulkan melalui Kit Stunting untuk pemantauan lebih efektif terhadap perkembangan gizi anak. "Penggunaan teknologi berbasis data memungkinkan kami untuk memberikan intervensi yang lebih tepat sasaran dalam mencegah stunting di komunitas ini," ungkap Supriyono.

Dukungan Multisektoral untuk Zero Stunting 2024

Program ini merupakan bagian dari dukungan Kabupaten Malang terhadap strategi nasional percepatan penurunan stunting, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021. Kerjasama ini melibatkan banyak sektor, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan organisasi masyarakat. Pemerintah Kabupaten Malang telah berkomitmen untuk mengurangi angka stunting hingga mencapai target Zero Stunting pada 2024 melalui program-program seperti PHI yang diselenggarakan di PAUD dan sekolah-sekolah.

Salah satu aspek penting dari program ini adalah keterlibatan lebih dari 2000 lembaga PAUD di seluruh wilayah Malang yang turut serta dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pengelolaan lembaga. Dengan dukungan dari Qaryah Thayyibah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, program ini berfokus pada pendidikan yang berkualitas, serta pengasuhan yang berpusat pada keluarga sebagai kunci utama dalam pencegahan stunting.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline