Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Kematian Anda

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PERJALANAN KEMATIAN ANDA

Bayangkan Anda melihat diri Anda sudah meninggal, dan sekarang Anda sedang berada di prosesi pemakaman diri Anda sendiri, di mana puluhan atau bahkan ratusan pelayat datang. Ada istri/suami, anak, rekan kerja, bawahan, atasan, tetangga, atau orang-orang lainnya. Apakah yang akan mereka katakan dalam hati tentang diri Anda pada saat itu? Apakah mereka merasa kehilangan diri Anda atau tidak?.

Bagaimana dengan istri/suami? Apa yang ada di dalam benak mereka? Bagaimana ingatan yang ada di dalam pikirannya? Istri/suami yang penyayangkah?

Bagaimana dengan anak-anak Anda? Apakah mereka menganggap Anda adalah ayah/ibu yang menjadi panutan terbaik bagi mereka? Apakah mereka bersyukur telah dilahirkan oleh Anda?

Bagaimana dengan rekan kerja Anda? Apakah mereka berpikir Anda adalah sahabat yang baik, menolong tanpa pamrih, mampu memberikan semangat kepada Anda? Apakah Anda sahabat yang dirindukan kehadirannya oleh mereka, atau yang dijauhkan oleh mereka?

Bagaimana dengan bawahan Anda? Apakah Anda dipandang sebagai pemimpin yang bijaksana oleh bawahan Anda? Apakah Anda disukai oleh mereka, atau mereka senang dengan ketidakhadiran Anda? Apakah mereka hormat - bukan takut - pada Anda?

Bagaimana dengan atasan Anda? Ingatan apakah yang dimiliki atasan Anda terhadap Anda? apakah Anda dipandang sebagai bawahan yang mampu memberikan kontribusi yang baik? Yang bisa bekerja sama dengan orang lain? Yang loyal dan berdedikasi tinggi?

Dan bagaimana dengan orang-orang lain yang tidak Anda kenal secara dekat? Apakah Anda punya arti khusus bagi mereka? Apakah mereka kehilangan Anda? Apakah mereka kehilangan sosok pribadi yang dapat menjadi panutan? Apakah mereka selalu merindukan kehadiran Anda karena Anda dapat memberikan rasa damai?

Kemudian, renungkan apa yang Anda inginkan agar mereka pikirkan tentang diri Anda ketika menghadiri pemakaman Anda nanti. Dari sini, pikirkan seperti apa Anda hendak dikenang oleh mereka.

Jika Anda ingin dikenang sebagai suami/istri yang baik, jadilah suami/istri yang baik bagi pasangan Anda, cintailah mereka dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka.

Jika ingin Anak-anak Anda mengenang Anda sebagai orang tua yang terbaik, sahabatkanlah diri Anda dengan mereka.

Jika Anda ingin dikenang sebagai rekan kerja yang baik atau bawahan yang baik, jadikanlah diri Anda pribadi yang positif, dapat bekerjasama dengan orang lain, dan bekerja dengan segenap kemampuan Anda.

Jika Anda ingin dikenang sebagai atasan yang bijaksana dan dapat diteladani, jadilah seorang pemimpin yang berani menanggung segala kesalahan bawahan Anda, mengayomi, dan memimpin dengan kasih sayang.

Jika Anda ingin dikenang dan dimuliakan oleh berjuta-juta orang, tugaskanlah diri Anda untuk melakukanlah satu hal penting yang akan dapat membawa perubahan bagi kehidupan dan manfaat yang besar untuk sesama.

Fisik Anda memang tidak kekal dan akan hancur menyertai kematian Anda, tapi nama Anda dapat hidup lebih lama dari usia fisik Anda.

Supriyatno
Counselor,Trauma Therapist, Freelance Writer, Founder of Peduli Trauma
http://www.wix.com/supriyatno/personalsite
http://www.facebook.com/groups/pedulitrauma/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline