Lihat ke Halaman Asli

Naskah Kehidupan - Bagian Satu

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NASKAH KEHIDUPAN - BAGIAN SATU

Eric Berne, pendiri dan pencipta awal Analisis Transaksional (AT), mengembangkan gagasan tentang naskah kehidupan. Dia mengamati kenyataan bahwa kebanyakan orang hidupnya sangat tragis. Hidup mereka tragis karena mereka tampaknya tidak punya pilihan. Mereka seperti aktor/aktris yang memainkan peran mereka sesuai dengan apa yang ditulis di dalam naskah. Berne merasa bahwa kebanyakan orang menjalani kehidupan yang dangkal atau melodramatis. Naskah melodramatis digambarkan oleh Thoreau ketika ia mengatakan bahwa kebanyakan manusia hidup dalam keputusasaan. Berne berpendapat bahwa sangat sedikit orang yang benar-benar hidup secara otentik.

Naskah adalah layaknya naskah dalam sebuah film. Naskah film menggambarkan tipe karakter tertentu atau peran tertentu yang harus dimainkan. Naskah melarang orang untuk merasakan apa yang mereka rasakan dan bagaimana ia seharusnya menjalani perannya sesuai naskah. Dan akhir dari pada cerita telah ditentukan oleh naskah. Ada yang tampil sebagai pemenang dan ada yang tampil sebagai pecundang. Naskah yang tragis biasanya diakhiri dengan membunuh seseorang atau diri sendiri, atau dalam kondisi yang dianggap sakit jiwa.

Tapi, naskah kehidupan manusia berbeda dengan naskah sebuah film. Naskah sebuah film telah ditentukan oleh pembuat naskah. Aktor/aktris tidak dapat merubahnya. Mereka hanya memainkan apa yang telah ditentukan sesuai naskah. Bayangkan jika naskah kehidupan Anda seperti sebuah naskah film. Anda harus berperan sesuai apa kata orang lain atau jalannya kehidupan Anda dikendalikan oleh emosi-emosi Anda. Anda tidak berdaya untuk melakukan apa yang paling ingin Anda lakukan di dalam hidup Anda karena rasa takut terhadap orang lain atau ditakut-takuti oleh diri sendiri. Anda sepenuhnya dikendalikan karena bukan Anda yang menjadi pembuat naskah kehidupan Anda sendiri.

Untungnya, Tuhan memberi manusia kewenangan untuk membuat, merubah, memperbaiki, naskah kehidupan seperti apa yang diinginkannya. Jika naskah kehidupan Anda saat ini isinya ketidak-bahagia-an, Anda bisa memperbaiki isi naskah kehidupan Anda menjadi kebahagiaan. Jika naskah kehidupan Anda saat ini isinya kesedihan dan kesepian, Anda bisa memperbaiki isi naskah Anda menjadi penuh cinta. Jika naskah kehidupan Anda saat ini isinya ketidak-berdayaan, Anda bisa memperbaiki isi naskah Anda menjadi "hidup sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya." Anda adalah pembuat naskah sekaligus aktor/aktris di dalam kehidupan Anda sendiri.

Supriyatno
Counselor,Trauma Therapist, Freelance Writer, Founder of Peduli Trauma
http://www.wix.com/supriyatno/personalsite
http://www.facebook.com/groups/pedulitrauma/
E-mail: pedulitrauma@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline