Lihat ke Halaman Asli

Supriyadi

Petani, cah ngarit

Rai Gedheg

Diperbarui: 24 November 2024   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Harian Kompas cetak (21-11-2012)"]

Sebuah ungkapan  kekesalan terhadap orang yang tidak punya rasa malu sedikitpun dalam bahasa jawa "Rai Gedheg"
Rai berarti wajah atau menggambarkan seseorang , sedangkan gedheg adalah anyaman bambu berujud partisi, yang biasa dipakai sebagai dinding atau penutup pada rumah Jawa tradisional.

Kalau dalam bahasa Indonesia ada istilah muka tembok, maka dalam bahasa  Jawa ada '"rai gedheg". Kurang lebih artinya sama, yaitu untuk menggambarkan perilaku orang yang tidak tahu malu. Merupakan ungkapan metaforik Jawa yang memiliki  makna. "gedheg" sebagai ungkapan untuk mengkambing hitamkan seseorang yang tak tahu malu, atau orang yang selalu ngeyel merasa benar sendiri. "Gedheg" Sendiri adalah anyaman bambu yang permukaannya yang tidak rata karena simpul anatar bilah bambu pasti ada lubang - lubang atau celah. Celah atau lubang itulah yang berkonotasi jelek atau negatif karena fungsi "gedheg" Sebagai dinding penutup atau penyekat tidak ada fungsinya sehingga melekat dalam tradisi Jawa orang yang urat malunya sudah putus dianggap sebagai "rai gedheg".

Fenomena " Rai Gedheg" Kerap sekali muncul atau banyak sekali menampakan dirinya saat ajang politik, mereka menari, menyanyi dan berdansa dengan berantakan pun mereka tetap pedenya tanpa punya rasa bersalah walaupun didepan seminar sekalipun.

Ah... Ngopi sit..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline