Fenomena sayur hidroponik yang ditanam di sekitar rumah-rumah warga kelurahan Kalirejo Lawang ini menjadikan kegiatan hidroponik di tempat ini mendapat julukan baru yaitu hidroponik rumahan. Sebab petani di kampung ini menanam sayur di sekitar rumah mereka, bukan di dalam sebuah greenhouse besar. Hal ini dilakukan karena keterbatasan lahan sehingga banyak warga yang menanam hidroponik di halaman rumah, di pagar, dan di rofftop rumah mereka.
Hidroponik memang bisa menjadi solusi jitu untuk bertani di lahan sempit di lingkungan yang padat penduduk. Tidak perlu tempat luas untuk bisa menanam sayur hidroponik untuk kebutuhan dapur. Jadi bertani hidroponik ini sangat cocok untuk kegiatan urban farming bagi masyarakat perkotaan. Inilah salah satu kelebihan hidroponik, bertaninya tidak butuh lahan yang luas.
Kegiatan pertanian hidroponik yang dilakukan oleh warga kelurahan Kalirejo Lawang ini bisa menjadi contoh pertanian perkotaan atau urban farming. Karena di Kalirejo ini banyak petani rumahan yang menanam hidroponik di sekitar rumahnya. Walaupun jumlah petani hidroponik disini tak sebanyak ketika sebelum ada pandemi, namun mereka masih konsisten menanam sayuran hidroponik hingga hari ini. Karena banyak warga yang menjalankan budidaya hidroponik, maka kampung ini juga dikenal dengan sebutan baru sebagai Kampung Hidroponik Lawang.
Banyak Tamu Yang Berkunjung
Dinamika petani hidroponik rumahan di kelurahan Kalirejo ini pada akhirnya bisa menarik minat masyarakat luas untuk datang berkunjung melihat tanaman hidroponik. Pengunjung yang pernah datang ke Kampung Hidroponik Lawang ini berasal dari berbagai kota dan dari berbagai latar belakang yang bermacam-macam. Ada rombongan tamu yang berasal dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, sekolah, pondok pesantren, perguruan tinggi, PKK, karang taruna dan masyarakat umum lainnya.
Sebelum pandemi jumlah tamu yang berkunjung ke kampung ini cukup banyak. Namun setelah aturan pembatasan dan larangan berkumpul berlaku selama pandemi berlangsung, maka kunjungan tamu terpaksa dihentikan. Dan sekarang setelah kondisi normal kembali maka kunjungan tamu mulai dibuka kembali. Dan terbaru pada bulan Agustus 2024 silam sebanyak 65 siswa SMKN 2 Singosari berkunjung ke kampung hidroponik Lawang.
Untuk datang berkunjung ke tempat ini cukup mudah, pengunjung bisa menghubungi salah satu petani hidroponik disana dan mengirimkan surat permohonan kunjungan. Petani kampung hidroponik Lawang dengan senang hati akan menerima kunjungan para tamu di rumahnya. Mereka bisa menularkan ilmu dan pengalaman hidroponiknya kepada masyarakat yang datang berkunjung. Dengan demikian maka pertanian hidroponik akan semakin dikenal oleh masyarakat luas.