Lihat ke Halaman Asli

Supriyadi

Penulis

Menanam Sayur Butuh Kesabaran

Diperbarui: 27 Oktober 2023   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

"Saya tetap menanam kok pak, semampu saya. Apapun kondisinya saya terus menanam. Alhamdulillah ada saja yang membeli saya sayur ketika panen. " begitu terang bu Lilik, salah seorang petani hidroponik ketika ketemu saya beberapa hari lalu di rumahnya.

Hari itu saya memang sudah janjian untuk mengambil pesanan sayur di rumah bu Lilik. Seorang pensiunan guru matematika di SMA Negeri Lawang. Bu Lilik menggeluti dunia hidroponik sejak memasuki masa pensiun dari tugas mengajar di sekolahnya tahun 2018 silam. Ketertarikan pada pertanian hidroponik timbul ketika dia berkesempatan mengikuti pelatihan hidroponik di kampungnya.

Sebelum menanam hidroponik, bu Lilik sudah lebih dulu menggeluti tanaman anggrek. Jadi kegemaran pada dunia tanaman memang sudah lama ada sejak masih aktif mengajar. Tak heran di teras rumahnya saat ini masih banyak terdapat anggrek bulan yang sedang bermekaran.

dokumen pribadi

Bu Lilik menanam sayur hidroponik di lantai dua rumahnya. Titik tanamnya sekarang sudah lebih dari seribu lobang. Dia hanya fokus menanam sla keriting yang memang sudah ada pelanggannya sendiri.

" Alhamdulillah bisa memenuhi permintaan sla dari pelanggan warung makanan di sekitar sini pak" terangnya.

Beda dengan bu Lilik yang menanam hidroponik di lantai dua rumahnya, petani hidroponik lainyan yaitu bu Meli memanfaatkan pagar rumahnya untuk menanam sawi pokcoi. Pagar yang dicat warna ungu ini jadi nampak lebih segar dengan paduan warna hijau dari daun pokcoi di instalasi paralon.

Selain menanam di pagar, bu Meli juga memanfaatkan instalasi hidroponik untuk menanam sayurnya. Bu Meli lebih suka menanam sayur oriental seperti sawi pokcoi dan kangkung karena memang sudah punya pangsa pasar sayur oriental ini.

dokumen pribadi

Perempuan asal Sabang Aceh ini sudah menggeluti tanaman hidroponik sejak tahun 2016 silam. Dan hingga sekarang bu Meli masih terus menanam hidroponik di teras rumahnya yang luasnya tak seberapa.

"Lumayan pak, uang hasil penjualan sayur bisa digunakan untuk kebutuhan harian saya" begitu tutur bu Meli.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline