Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Ayah Roro Mendut Kecewa, Apalagi Kekasih Gadis itu Lebih Kecewa: Ketoprak Sriwedari

Diperbarui: 9 Juli 2024   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemudo kecewa dan memarahi ayah Roro Mendut (dokpri) 

Ayah Roro Mendut Kecewa, Apalagi Kekasih Gadis itu Lebih Kecewa: Ketoprak Sriwedari

Pertunjukan ketoprak dapat dijadikan nasihat yang baik. Pada sebuah lakon yang cukup populer, yaitu Roro Mendut, ditampilkan kisah dengan gaya penuturan yang menarik.

Pada hari Minggu (16/6/2024) kami menyaksikan pertunjukan ketoprak di Gedung Sriwedari Solo. Gedung yang  digunakan untuk penyelenggaraan pentas seni itu setiap malam selalu mementaskan kesenian (kecuali hari libur keagamaan). Jadwal pertunjukan ketoprak hanya satu kali dalam satu pekan, yaitu pada setiap hari Minggu.

Pada hari Senin hingga Sabtu, Gedung Sriwedari Solo digunakan untuk pentas Wayang Orang. Saya sangat penasaran untuk menyaksikan pertunjukan ketoprak di sana. Hari itu untuk pertama kali saya akan menyaksikan pertunjukan ketoprak di Gedung Sriwedari.

Tentu saja saya datang bersama rombongan Keluarga Trah Sastro Martoyo. Ada enam orang yang ikut menyaksikan pertunjukan ketoprak pada malam itu.

Lima Bagian Cerita Sebelumnya

Saya sudah membuat lima tulisan terkait pertunjukan ketoprak dengan lakon Roro Mendut. Pada tulisan pertama, saya menceritakan keadaan Gedung Sriwedari sebelum pertunjukan ketoprak dimulai. Ada sebuah gending atau lagu berjudul Mari Kangen yang dikumandangkan ketika saya merekam situasi di dalam gedung. Artikel pendek terkait hal itu dapat dibaca di sini.

Kemudian, pada tulisan kedua saya menceritakan kondisi permulaan sebelum pentas ketoprak dimulai. Pada bagian permulaan, ditampilkan tari-tarian, yaitu Tari Gambyong. Untuk menyaksikan cuplikan Tari Gambyong dan sedikit catatan terkait hal itu, silakan menekan tulisan ini.

Selanjutnya, pada artikel ketiga dirangkum cerita Roro Mendut pada babak pertama dan babak kedua. Pada intinya, Kemudo, pria yang sudah jatuh cinta pada Roro Mendut menginginkan orang tuanya pergi ke rumah ortu Roro Mendut untuk melamarkan. Pada awalnya ayah Kemudo tidak bersedia dengan alasan status sosial yang berbeda. Ortu Roro Mendut termasuk orang kaya sedangkan ortu Kemudo tidak kaya. Atas desakan Kemudo, akhirnya disepakati untuk pergi melamar ke rumah ortu Roro Mendut. Untuk membaca artikel ketiga itu silakan klik di sini. 

Cerita Roro Mendut semakin menarik. Pada artikel keempat disampaikan bahwa ortu Kemudo mendatangi rumah ortu Roro Mendut untuk melamar. Ketegangan terjadi karena ortu Roro Mendut menolak lamaran itu. Akhirnya, terjadi bentrok adu fisik antara prajurit yang dibawa ortu Kemudo dan prajurit ortu Roro Mendut. Video cuplikan perkelahian antara dua kelompok prajurit dapat disaksikan dalam artikel ini.

Usai terjadi bentrokan, masalah baru muncul. Kemudo menculik Roro Mendut atas rekomendasi ayahnya. Penculikan itu disambut gembira oleh Roro Mendut. Diculik tetapi merasa senang karena yang menculik adalah kekasih hatinya. Namun, ayah Roro Mendut tentu saja marah dan mencari keberadaan putrinya tersebut. Singkat cerita, ayah Roro Mendut berhasil menemukan putrinya bersama Kemudo dan ayah Kemudo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline