seni mempertahankan diri yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik.
Setiap diadakan pertunjukan kesenian ketoprak dan wayang orang sering, bahkan selalu ditampilkan adegan (olahraga) bela diri. Istilah bela diri menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) VI, adalahAda perbedaan signifikan jenis olahraga beladiri yang ditampilkan oleh para pemain dalam dua kesenian tradisional Jawa tersebut. Perbedaan itu akan diuraikan dalam paparan berikut ini.
Olahraga Bela Diri dalam Wayang Orang
Seni pertunjukan wayang orang lebih mengutamakan aksi menari daripada gerakan bebas. Dalam menari ada irama dan kepaduan gerak antara satu pemain dengan pemain lain.
Untuk itu, dalam adegan olahraga bela diri yang ditampilkan (selalu) diiringi musik gamelan yang terkadang slow dan lebih sering cepat.
Gerakan-gerakan cepat dalam olahraga bela diri pada pertunjukan wayang orang tetap mengacu pada kepaduan gerak antara satu pemain dengan pemain lain. Bukan gerakan bebas. Ada irama yang harus diikuti.
Para pemain olahraga bela diri dalam pertunjukan wayang orang tetap mengikuti irama musik gamelan yang rancak, penuh semangat dan membuat kagum para penonton.
Gerakan para pemain wayang orang yang mengikuti irama dalam suasana berkelahi atau bertempur adu fisik tidak asal menggerakkan tangan dan kaki. Mereka bergerak mengikuti iringan musik gamelan. Berkelahi sambil menari. Bisa pula dibalik, menari sambil berkelahi.
Olahraga Bela Diri dalam Pertunjukan Ketoprak
Para pemain kesenian ketoprak yang berperan sebagai prajurit akan berolahraga bela diri saat berperang adu fisik dengan prajurit dari pihak lawan. Biasanya ada dua kerajaan yang berseteru. Saat terjadi ketegangan, biasanya para prajurit beradu kekuatan.
Prajurit yang berperan sebagai "bolo dupakan" (anggota pemain ketoprak yang berperan sebagai prajurit yang harus mendupak atau menendang lawan) harus siap melakukan olahraga bela diri di atas panggung.