Dari Kaltim Dijemput 2 Gadis di Bandara Yogya dan Bertemu Orang Penajam
Karena sudah beberapa kali kami pulang lewat bandara YIA, istri tercinta sudah hafal dengan jalan menuju tempat parkir kendaraan penjemputan penumpang.
Langkah-langkah kakinya cukup lebar. Saya agak kerepotan mengikuti sambil menggendong tas punggung dan memegang kamera ponsel. Saya berusaha agar ponsel tidak bergoyang sehingga gambar yang dihasilkan dalam perekaman tidak buram atau kabur.
Kami sudah agak jauh beberapa meter ketika dua gadis menghampiri kami. Dua gadis keponakan saya itu tersenyum-senyum sambil mendekati istri tercinta.
Dengan penuh suka cita ia menyalami dan cipika-cipiki dengan istri tecinta. Setelah itu, keduanya mendekati saya, menyebut peran saya, dan hanya menjabat tangan (tanpa cipika-cipiki..he...he..).
"Pakde...!" ucap Isma lebih dahulu diikuti Nurul.
Sementara saya berjabat tangan dengan Isma dan Nurul, istri tercinta terlhat sedang berbincang dengan Iqbal pegawai pada disdikpora Penajam Paser Utara. Istri saya cukup kenal dengan Iqbal karena ibu Iqbal adalah tetangga satu perumahan di Penajam.
Iqbal sedang menunggu temannya, rombongan dari Penajam untuk kegiatan kedinasan. Saya tidak bertanya lebih lanjut karena driver mobil penjemputan sudah memberi tahu kami terkait letak mobil diparkir. Selain itu, juga diberi tahu keberadaan adik bungsu saya, Tarti yang ikut menjemput bersama Nanik, adik saya juga (Nanik kakak kandung Tarti, ya).
Ditulis di rumah ibunda tercinta di Klaten Selatan, 15 Juni 2024