Menyaksikan Replika Bangunan Internasional di Kota Madiun
Kereta Api (KA) Kahuripan yang kami naiki singgah di stasiun Sragen agak lama dibandingkan sebelumnya. KA mulai singgah pukul 07.42 WIB dan meninggalkan stasiun pada pukul 07.57 WIB, sekitar lima belas menit. Pada persinggahan sebelumnya, rata-rata kurang dari lima menit.
Persinggahan berikutnya, stasiun Walikukun. KA singgah pukul 08.17 Wita. Itu berarti baru sekitar dua puluh menit perjalanan dari stasiun sebelumnya. Empat menit kemudian, KA sudah berjalan lagi.
Pada pukul 08.38 WIB, KA singgah di stasiun Ngawi. Hanya dua menit KA berhenti. Berikutnya, KA melaju dan pada pukul 08.52 WIB singgah di stasiun Magetan. Waktu singgah sekitar lima menit.
Pada pukul 09.09 WIB saya merasa kaget karena sudah sampai tujuan, yaitu di stasiun Madiun. Perjalanan benar-benar seperti dalam mimpi, cepat dan nikmat.
Walaupun kami duduk di gerbong kelas ekonomi, kami merasakan kenyamanan. Waktu perjalanan tiada terasa. Suhu udara yang sejuk di dalam gerbong membuat kami merasakan ketenangan.
Kami bertiga segera turun dari gerbong KA. Pintu keluar stasiun Madiun kami cari dengan tengok sana dan tengok sini. Gerbong yang panjang harus kami susuri ekornya. Melalui ekor gerbong (bagian belakang gerbong terakhir), kami berjalan menuju pintu keluar.
Berhubung baru pertama kali berada di stasiun Madiun, kami harus banyak membaca dan meperhatikan rambu-rambu penunjuk arah. Kami tentu tidak ingin tersesat atau salah jalan.
Cari Lokasi Tujuan Bingung
Tiba di luar stasiun saya segera membuka aplikasi mobil online. Saya ingin langsung menuju lokasi wisata yang sudah cukup terkenal di Kota Madiun.
Untuk menentukan titik tujuan ternyata tidak mudah. Saat saya bertanya mbah gugel, jawabannya beragam. Lokasi yang saya maksud sama tetapi jarak tempuh yang diberikan berbeda-beda antara satu situs dengan situs lain.