Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Ngobrol bersama "Pulpen"

Diperbarui: 9 Desember 2023   17:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar kegiatan daring (dokpri)

Ngobrol bersama "Pulpen"

Mas Ridho ,asli Bogor, menyapa para audiens pada pukul 17. 15 Wita. Sebagai moderator dalam kegiatan daring, ia cukup ramah dalam bertutur. Hari Sabtu (9/12/23) zoom meeting itu dilaksanakan.  Narasumber Bang Marendra Agung Joko Wicaksono, alumnus UNJ tahun 2016, alumnus Uhamka 2021. 

Pukul 17.17 Wita Bang Marendra mulai menyapa para audiens. Ia mengajar Bahasa Indonesia di SMA dan kampus di daerah Bogor, mata kuliah MKDU Bahasa Indonesia.

Bagaimana Menggunakan Huruf Kapital yang Benar? 

Demikian judul yang ditayangkan dalam zoom meeting. Bang Marendra memulai dengan penjelasan  penggunaan huruf kapital sesuai contoh dalam Pedoman EYD tahun 2022.

Tangkapan layar (dokpri)

Pulpen (Perkumpulan Pencinta Cerpen), 10 April 2023, demikian tulisan dalam logo Pulpen pada WAG Pulpen. Ada 61 anggota dalam WAG tersebut. Bang Edward sebagai admin WAG tersebut.

Tangkapan layar (dokpri)

Sejak sebelum pukul 16.30 Wita, Bang Edward sudah menyapa para audiens dalam kegiatan daring yang diselenggarakan oleh komunitas Pulpen yang merupakan satu di antara puluhan komunitas pada blog Kompasiana.

Para pencinta cerita pendek yang sebagian besar merupakan anggota WAG Pulpen hadir dalam acara yang dilaksanakan penuh kekeluargaan tersebut.

Obrolan ringan terkait penulisan cerpen sudah mengawali perbincangan sebelum Bang Marendra memulai paparannya. Dalam obrolan pembuka itu sempat dibincangkan terkait kriteria cerpen yang baik.

Bang Edward memancing obrolan dengan melempar sebuah permasalahan, "Cerpen yang baik itu sad ending atau happy ending?"  Komentar pun bermunculan. 

Mbak Suska dari Samarinda memberikan komentar, bahwa ia lebih suka cerpen yang akhir ceritanya berupa teka-teki. Artinya, biarlah pembaca yang memutuskan bagaimana akhir cerita dari cerpen itu. Demikian pendapat mbak Siska yang sempat saya tangkap. Mudah-mudahan saya tidak salah dengar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline