Aktivitas 97 Hari Menjelang Purnatugas
Hari Jumat (27/10/23) saya masih bersemangat menyambut hari yang cerah. Sebelum pukul setengah tujuh pagi saya sudah menjalankan sepeda motor menuju kantor disdikpora, PPU, Kaltim. Jalan masih sepi. Belum banyak pengendara yang melewati jalan raya.
Saya tiba di ruang pengawas masih sepi pula. Baru Pak Sukoco yang hadir. Kemudian menyusul Pak Jumio, Bu Tutik, dan pengawas serta penilik sekolah yang lain.
Pak Mokhamad Syafii datang dengan membawa satu nampan makanan. Ada bihun goreng yang dikitari ote-ote (bakwan) dan telur rebus yang sudah dipotong-potong. Ada pula kerupuk dalam stoples.
Hari Jumat penuh berkah. Ada hidangan yang "disponsori" oleh Hj. S. Khasanah dan Pak Mokhamad Syafii. Keduanya baru selesai melaksanakan tugas visitasi akreditasi sekolah. Sebagai bentuk rasa syukur, hidangan bihun goreng disajikan untuk semua pengawas dan penilik.
Pak Jumio sudah datang bersama istrinya, Bu Tutik. Ada oleh-oleh berupa tape ketan dari Sepaku. Pak Sawur yang memberi tape ketan tersebut.
Pak Sukoco bercakap-cakap dengan Pak Jumio terkait "sedikit" masalah yang terjadi pada sebuah sekolah di wilayah Petung. Pembahasan pun dilakukan secara santai.
Pak Mokhamad Syafii tampak sibuk keluar masuk ruang. Selain satu nampan makanan, ada dua stoples yang dibawa pula. Satu stoples berisi kerupuk dan satu stoples berisi ote-ote (bakwan) isi udang.
Setelah pembacaan doa yang dipimpin oleh Pak Hasan (penilik), acara makan pun dimulai. Hari masih pagi. Waktu apel belum tiba. Pak Jumio mengawali makan bihun goreng dengan lauk telur rebus yang sudah dipotong-potong.
Saya pun tidak mau ketinggalan. Satu porsi bihun goreng saya nikmati. Seperti biasa, saya makan di sela-sela mengetik. Sementara itu, teman-teman pengawas dan penilik yang baru datang, ada yang ikut makan. Ada pula yang menunda, menunggu apel lebih dahulu.
Hj. S. Khasanah segera duduk di dekat nampan untuk berfoto. Di sampingnya ada Pak Jumio dan Bu Tutik. Suasana ceria hari Jumat begitu terasa. Senyum dan canda menebar.