Berkomunikasi dengan Kepala Dinas Perpustakaan Kabupaten
Pada hari Kamis (31/8/23) pukul 09.43 Wita, saya menerima panggilan telepon dari Pak Marjani, Kepala Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim. Saya diminta menemui beliau di ruang kerjanya. Telepon itu sebagai tindak lanjut dari percakapan sebelumnya via telepon juga.
Pada hari Selasa (29/8/23) saya ditelepon Pak Marjani pukul 15.09 Wita. Waktu itu saya ditanya, kapan bisa berdialog atau berkomunikasi secara tatap muka. Saya pun menjawab bahwa hari Kamis (31/8/23) belum ada agenda kepengawasan sedangkan pada hari Rabu (30/8/23) sudah ada agenda berkunjung ke SMP Dharma Husada Penajam.
Baca juga: berkunjung-ke-smp-dharma-husada-penajam
Pak Marjani setuju janji temu pada hari Kamis (31/8/23). Agenda kerja pun dapat berjalan sesuai rencana. Pagi-pagi hari Kamis saya menyempatkan waktu pergi ke Girimukti, ke rumah Pak Maryata. Untuk menjaga kondisi fisik lebih baik, saya perlu pijat. Pada Rabu (30/8/23) malam, saya sudah menginformasikan kepapad Pak Maryata bahwa pada Kamis pagi-pagi saya akan minta dipijat.
Baca juga: pantun-tanggal-tiga-puluh-satu-agustus
Perlu waktu sekitar enam puluh menit untuk pemijatan. Kondisi fisik kian segar setelah usai pemijatan pada Kamis pagi-pagi itu. Sepeda motor pun segera saya lajukan menuju kantor disdikpora di Dome. Beberapa pengawas sekolah sempat saya temui selain dua staf di ruang tempat kami berkumpul.
Baru beberapa saat kami bercakap-cakap, terrdengarlah panggilan telepon dari Pak Marjani. Saya pun bergegas menjawab bahwa posisi saya di kantor disdikpora dan siap meluncur menuju kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip yang tidak terlalu jauh dari disikpora.
Hanya dalam hitungan beberapa menit, saya sudah berada di ruang kerja Pak Marjani. Ada dua staf yang menemani kami berbincang-bincang. Saya sangat suka dengan keterbukaan yang disampaikan Pak Marjani.
Perbincangan pun tidak kaku. Kami saling memberikan informasi dan masukan yang positif. Beberapa hal sudah ada kesepakatan. Tinggal action di lapangan. Dalam suatu pembicaraan terkadang belum terpikirkan kendala di lapangan. Namun, saya berjanji untuk menanggulangi atau mengatasi persoalan yang akan timbul. Apalagi, saya diberi kepercayaan untuk membantu kelancaran program yang sudah digariskan oleh kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip kabupaten. Sebisa mungkin saya akan membantu kelancaran program tersebut. Jika ada kendala, tentu akan dicarikan solusi terbaik.
(Apa, sih program yang dibicarakan? Tunggu tulisan kami selanjutnya!)