Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Silaturahim ke SMP IT Nurul Hikmah Penajam

Diperbarui: 28 Agustus 2023   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di ruang tamu kepsek SMPIT NH (dokpri)

Silaturahim ke SMPIT Nurul Hikmah Penajam

Hari Senin (28/8/23) saya mengirimkan chat via WA ke Pak Damas, kepala SMPIT Nurul Hikmah Penajam. Saya sudah sering mengirimkan pesan terkait kedinasan. Sebagai pengawas sekolah jenjang SMP, saya cukup akrab dengan hampir semua kepala sekolah yang saat ini sedang menjabat.

Assalamualaikum. Di sekolahkah, Pak?

Saya langsung menanyakan keberadaan kepsek yang bertempat tinggal agak jauh dengan sekolah tempatnya bertugas. Pertanyaan itu saya sampaikan untuk mengetahui posisi atau keberadaan Pak Damas. Apakah berada di kantor (sekolah) atau sedang ada kegiatan di luar sekolah.

Waalaikum salam Wr.Wb. Nggih, Pak.

Jawaban dengan bahasa Jawa disampaikan setelah jawaban salam. Saya pun tersenyum senang. Itu berarti program kerja hari Senin yang cukup cerah itu akan dapat dilaksanakan.

Pengawas baru mau silaturahim. Biar berangkat sendiri atau perlu saya antarkan, ya?

Sebelum pertanyaan itu saya kirimkan, saya sudah memberi tahu Bu Bahriah dan Bu Fitrawati. Dua pengawas jenjang SMP yang baru memperoleh SK pengangkatan sebagai pengawas sekolah di Dinas Pendidikan (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim per tanggal 1 Agustus 2023 itu terlihat sumringah. Wajah keduanya ceria.

Jawaban yang menguntungkan pun saya terima. Pak Damas menjawab bahwa dua pengawas baru itu perlu diantarkan ke SMPIT Nurul Hikmah yang berlokasi di Km 7 Nipah-Nipah. Hanya sekitar dua kilometer dari kantor disdikpora di Km 9, Gedung Dome (sementara).

Suasana Berbeda di SMPIT NH

Pukul 09.00 Wita lewat beberapa detik, kami bertiga bertolak ke SMPIT Nurul Hikmah. Bu Bahriah berboncengan dengan Bu Fitrawati. Saya mengendarai sepeda motor pribadi. Kendaraan mereka cukup laju. Saya tertinggal di belakang. Namun, saya tetap menjaga stabilitas dalam berkendara. Saya tidak terprovokasi untuk mengebut. Demi keselamatan, saya tetap dengan kecepatan yang rendah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline