Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Siang Terik Menikmati Soto Hangat

Diperbarui: 2 Agustus 2023   21:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikmati Soto DPR (dokpri)

Siang Terik Menikmati Soto Hangat

Aktivitas para pengawas dan penilik sekolah di kantor disdikpora agak sibuk (2/8/23). Sebagian pengawas mempersiapkan agenda pekan akan datang. Sebagian berdiskusi. Jumlah orang yang begitu banyak dalam satu ruang, membuat sebagian yang gerah berpindah ke ruang sebelah. Diskusi pun berlanjut.

Pada saat saya dan beberapa kawan pengawas sedang berbincang di ruang dua, datanglah kadisdikpora. Beliau membawa dua staf bagian kebersihan. Dua staf perempuan itu diberi pengarahan bahwa ruang pengawas sering terlihat kotor. Hal itu disebabkan oleh banyak hal. Di antaranya oleh kotoran burung yang bersarang di atas ruang pengawas tersebut.

Kami selaku "penghuni" ruang tersebut hanya mendengarkan dialog antara kadisdikpora dan dua staf bagian kebersihan. Pak Sukoco yang sering membersihkan bagian lantai ruang dua tersebut tidak sabar untuk memberikan penjelasan. Ruang dua itu ditengarai digunakan untuk tidur penjaga kantor. 

Siang Hari Makan Soto

Jelang tengah hari Pak Imam Mudin akan ke kantor kemenag. Ia akan menanyakan jadwal keberangkatan ke Tanah Suci. Sambil berjalan ke luar ruang satu, saya diajak makan ke warung Soto DPR yang lokasinya tidak jauh dari kemenag kabupaten. Saya menyanggupi. Siapa, sih yang tidak mau ditraktir makan?  

Pada saat saya baru duduk di salah satu kursi di warung soto itu, ada pesan WA masuk. Seorang guru SMP PPU menanyakan keberadaan saya. Tanpa sungkan, saya pun menginformasikan  bahwa posisi saya sedang di warung soto. Guru itu pun ingin menemui saya di warung. Saya tidak menolak. Jarak sekolah tempat ia mengajar tidak terlalu jauh dari warung soto.

Pak Imam Mudin menuangkan kecap (dokpri)

Setelah guru tu berlalu, saya dan Pak Imam Mudin segera dapat menikmati soto hangat. Seperti biasa, mangkok nasi dan mangkok berisi racikan soto dipisahkan untuk saya. Minuman jeruk hangat juga sudah siap menemani makan di siang yang cukup terik itu.

Lauk pelengkap, sate hati ayam dan ampela, kebetulan tinggal satu tusuk. Untuk itu, kami berbagi. Saya mengmanil satu potong hati ayam bagian ujung. Pak Imam Mudin kebagian ampela pada bagian atas.

Hari kian terasa panas. Pak Imam Mudin menerima telepon atau panggilan. Ada sesuatu yanh garus diselesaikan di kantor. Untuk itu, kami tidak dapat berlama-lama duduk di warung soto langganan itu.

Pak Imam Mudin membayar makanan kami (dokpri)

Pak Imam  Mudin segera mengeluarkan dompet untuk membayar makanan dan minuman kami berdua. Sementara itu, pengunjung warung semakin banyak. Kami perlu memberikan tempat duduk kami kepada mereka yang baru datang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline