Lihat ke Halaman Asli

Suprihadi SPd

Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Syukuran Suami Kembali Sehat dan Anak Diterima PPPK

Diperbarui: 17 Juni 2023   16:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Syukuran Suami Kembali Sehat dan Anak Diterima PPPK

Hari Jumat berkah. Hampir setiap hari Jumat, ada acara makan-makan di tempat kerja kami. Jumlah personel di ruang kerja kami lebih tiga puluh orang, terdiri atas pengawas sekolah jenjang TK, SD, dan SMP; penilik sekolah, dan dua orang staf tata usaha.

Pada Jumat (16/6/23) Hj. S. Khasanah menyiapkan masakan istimewa untuk makan bersama. Hal itu sudah diumumkan satu hari sebelumnya. Pada saat hari H, seperti biasa, kami datang lebih awal. Jumat hari pendek, kalau datang agak siang, hanya sebentar berada di kantor.

Pagi-pagi kami sudah berada di teras Ruang Pengawas 1. Hj. Sri Kamariah datang diantarkan menantunya. Ada kue tradisional yang ia bawa yaitu cenil. Setelah meletakkan tas dan "oleh-oleh" itu, Hj. Sri Kamariah keluar ruang lagi untuk bergabung bersama teman lain di teras kantor.

Kebetulan Pak Daman, sekretaris disdikpora sudah datang. Beliau ikut bergabung bersama para pengawas sekolah. Obrolan pagi cukup ceria. Seiring waktu berjalan, Hj. S. Khasanah pun tiba. Bu Suwarni ikut di dalam mobil. Barang-barang pun segera diturunkan. Beberapa pengawas ikut membantu menurunkan makanan dan perlengkapan makan.

Lontong bungkus daun (dokpri)

Sebagian pengawas lain menata makanan di atas meja. Ibu-ibu pengawas yang cekatan segera mengatur posisi makanan. Ada lontong dengan bungkus daun. Model lontong memanjang. 

Hj. Sri Kamariah memotong bolu bulat (dokpri)

Pisau segera bekerja. Ada pengawas yang memotong lontong. Ada yang memotong kue bolu bulat. sementara itu bahan-bahan campuran untuk Soto Banyumas ditata di atas meja.

Mi putih dan kecambah panjang (dokpri)

Ada mi putih dan kecambah panjang. Campuran untuk Soto Banyumas itu  berada dalam panci berbeda. Saya tidak sempat memotret lauk yang tersaji di atas meja. Ruang begitu penuh orang. Saya tidak mau berdesak-desakan dengan kaum ibu.

Meja penuh hidangan (dokpri)

Untuk menemukan wajah atau sosok Hj. S . Khasanah yang punya hajat pun saya merasa kesulitan. Pergerakan atau aktivitas yang "punya gawe" cukup gesit. Sementara itu kondisi ruang cukup sempit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline