Rehat sambil Menikmati Soto DPR
Tugas pengawas sekolah antara lain melakukan pemantauan atau monitoring kegiatan di sekolah. Mulai tanggal 15 Mei 2023, pelajar jenjang SMP kelas akhir di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim mengikuti asesmen. Istilah yang digunakan di sekolah masih Ujian Sekolah.
Untuk melakukan pemantauan, istrumen harus disiapkan. Dengan berbekal instrumen monitoring, pengawas sekolah dapat mengetahui kondisi nyata di lapangan. Permasalahannya, instrumen untuk monitoring belum tuntas direvisi. Pergantian nama kegiatan dan unsur-unsur pemantauan perlu disesuaikan.
Untuk menyusun instrumen itu, Pak Imam Mudin dan Pak Machmud banyak memberikan masukan. Dalam waktu tidak terlalu lama, butir-butir yang dimasukkan dalam instrumen sudah selesai. Selanjutnya, file instrumen monitoring asesmen tahun 2023 itu pun dibagikan ke dalam WAG Pengawas Penting.
Sambil menunggu koreksi dari pengawas lain di WAG, Pak Imam Mudin mengajak beberapa pengawas dan staf yang berada di Ruang Pengawas 1 rehat di warung Soto DPR (Di bawah Pohon Rindang). Ada dua mobil yang meluncur ke warung yang berada di lokasi Islamic Center.
Pak Imam Mudin menjadi driver mobil pribadinya dengan membawa dua penumpang. Saya, Suprihadi, duduk di sampingnya. Kemudian, Bu Samnor Janah duduk di bangku tengah. Mobil lain yang dikemudikan oleh Pak Machmud membawa dua staf ruang pengawas, mbak Dwi dan mbak Vivi.
Rehat atau istirahat siang memang cukup nyaman dilakukan di luar ruang. Kebetulan warung Soto DPR tanpa dinding. Kami berenam duduk di depan satu meja yang panjang. Saya agak kesulitan melakukan foto bersama dalam posisi duduk. Untuk menampilkan atau menampakkan semua wajah dalam satu jepretan perlu kejelian dalam mengatur posisi kamera.
Sebagai korban, tubuh saya tidak tampak utuh demi menampilkan kelima orang terlihat wajahnya semua. Hal itu sudah sering terjadi dan saya tidak pernah menyadari kalau bagian tubuh tidak tampak utuh. Bagian wajah saya hanya tampak sebagian.
Seperti pesanan soto sebelumnya, saya selalu meminta dipisahkan antara mangkok nasi dan mangkok racikan soto. Hal itu saya minta karena saya sering tidak sanggup menghabiskan nasi yang disajikan. Agar nasi tidak mubazir, saya meminta dipisahkan dengan mangkok racikan soto.
Minuman berupa jeruk hangat sudah lebih dahulu disajikan. Kebetulan warung agak sepi pengunjung saat itu. Pramusaji dapat dengan cepat mengantarkan pesanan kami.
Tambahan lauk berupa sate hati ayam dan ampela tidak lupa saya ambil. Pak Imam Mudin mengingatkan hal itu. Masih hangat. Dari enam orang hanya tiga yang mengambil sate hati ayam dan ampela tersebut. Untuk sebagian orang ada yang khawatir kolesterol meningkat kalau makan jeroan ayam atau sapi.