Kenangan saat Libur Lebaran bersama Cucu (bagian 5)
Berkunjung ke Magelang, Jawa Tengah
Pulang ke Jawa belum lengkap kalau belum berkunjung ke rumah keluarga mertua di Dusun Pabelan IV, Mungkid, Magelang. Malam hari Jumat tanggal 21 April 2023 kami bertolak dari Klaten menuju rumah penuh kenangan di kawasan tidak jauh dari Pondok Pesantren Pabelan, Magelang.
Suasana malam perlu berhati-hati dalam perjalanan. Saya tidak terlalu khawatir ketika Yunus mulai menjalankan mobil. Pengalaman mengemudikan mobil selama ini tidak dapat diragukan lagi. Namun, saya sering mengingatkan untuk berhati-hati jika akan melewati atau sedang melewati jalan yang kurang baik.
Jalanan cukup padat. Pada beberapa titik, mobil harus merangkak. Lampu merah beberapa kali harus kami temui. Saat itulah kesabaran benar-benar diuji. Setelah lampu merah menyala ternyata antrean cukup panjang. Belum sempat mobil melewati lampu hijau, ternyata lampu merah menyala lagi.
Saat ada pawai obor takbiran lewat, para pengendara pun dituntut untuk lebih sabar lagi. Untuk masyarakat yang mengikuti pengumuman Idulfitri versi pemerintah, salat Ied dilaksanakan hari Sabtu tanggal dua puluh dua April 2023. Dengan demikian, pada malam hari Jumat baru diadakan acara takbir keliling dengan membawa obor.
Tiba di rumah keluarga mertua, kami segera masuk ke kamar yang sering kami gunakan untuk menginap. Kamar itu cukup luas. Istri tercinta segera mengambil kasur angin dari dalam kotak. Ada dua kasur angin yang dikeluarkan. Yunus pun siap memompa kedua kasur angin itu.
Tidak perlu waktu lama untuk memompa satu kasur angin tersebut. Setelah satu kasur berisi penuh udara, tampak menggelembung seperti kasur busa atau kasur kapuk. Yunus pun segera memompa kasur kedua yang sudah dibentang di sebelah kasur pertama.
https://youtube.com/shorts/0Hfl9SRP-jw?feature=share
Zaki dan Zaskia begitu gembira melihat kasur yang sudah berisi udara itu. Tanpa sungkan, keduanya segera melompat-lompat di atas kasur itu. Saya tertawa gembira melihat tingkah polah dua bocah cucu tersayang. Sepertinya dua bocah itu tidak memiliki rasa lelah.
Malam itu kami tidur dengan pulas. Aktivitas seharian sejak berada di rumah Ibu Suparti di Klaten, ke lapangan Ngrundul untuk mengikuti salat IdulFitri, kemudian healing di Alun-Alun Klaten, hingga menempuh perjalanan dari Klaten ke Magelang, benar-benar membuat tubuh letih.